Negara Muslim Kutuk Agresi Israel
Kecaman keras juga datang dari negara-negara Muslim.
Kementerian Luar Negeri Kuwait menyatakan bahwa serangan ini melanggar hukum serta norma internasional.
"Kami memperbarui sikap dengan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam menjaga keamanan internasional," demikian pernyataan resmi.
Pemerintah Yordania menilai agresi Israel sebagai ancaman serius bagi keamanan Qatar.
"Kami berdiri bersama saudara-saudara kami di Qatar dan sepenuhnya mendukung mereka dalam setiap langkah untuk melawan agresi tersebut," tegas pemerintah Yordania.
Irak menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut dan menyatakan dukungan penuh kepada Qatar.
Presiden Maladewa Mohamed Muizzu juga angkat bicara,
"Serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional serta kedaulatan dan integritas wilayah suatu negara berdaulat."
Turki menegaskan bahwa tindakan Israel menunjukkan tidak adanya niat menuju perdamaian.
"Penargetan delegasi negosiator Hamas, sementara perundingan gencatan senjata berlanjut, menunjukkan bahwa Israel tidak bertujuan untuk mencapai perdamaian, melainkan melanjutkan perang," bunyi pernyataan Kemlu Turki.
Selain itu, negara lain seperti Uni Emirat Arab, Oman, Mesir, Ethiopia, dan sejumlah negara Afrika turut menyuarakan kecaman keras.
Analisis dan Tambahan Informasi
Serangan Israel ke Qatar ini menandai eskalasi baru konflik Timur Tengah, karena untuk pertama kalinya serangan militer Zionis menargetkan negara di luar Palestina secara langsung.
Qatar dikenal sebagai salah satu mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata Gaza, termasuk dalam pembahasan pertukaran tawanan. Serangan ini dipandang sebagai upaya melemahkan peran diplomatik Doha.
Para analis menilai serangan tersebut dapat memperburuk ketegangan diplomatik Israel dengan negara Teluk, bahkan berpotensi menggagalkan hubungan normalisasi yang sempat dijajaki.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi Qatar dan aparat internasional disebut akan melakukan investigasi bersama terkait dampak serangan terhadap keamanan regional.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait
