Ia juga menyoroti kondisi wisata halal di NTB yang dinilainya saat ini tengah mengalami mati suri.
Menurutnya, wisata halal tidak boleh hanya dijadikan brand utama, tetapi harus diperlakukan sebagai salah satu produk unggulan dalam portofolio wisata NTB, sejajar dengan wisata budaya, religi, dan alam.
“Wisata halal harus dibangkitkan lagi. Gubernur perlu mengajak tokoh agama, masyarakat, dan budayawan duduk bersama merumuskan model pengembangan wisata yang sesuai dengan norma agama dan budaya lokal,” jelasnya.
Fikri berharap ke depan pariwisata NTB bisa berkembang secara inklusif, berkelanjutan, dan berbasis nilai-nilai lokal yang kuat.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait