Ia juga menegaskan bahwa partisipasi pemilih di kota mataram menurun dibanding pemilu walikota tahun 2020 lalu.
"Jadi kalau kita lihat penurunannya sekitar 3 persen tahun 2020 67,2 persen menjadi 65,2 persen,"terangnya.
Putrawan menyebut menurunnya angka partisipasi ini disebabkan masih ditemukan data pemilih tidak dikenal dan pemilih yang tidak ditemukan.
"Jumlah yang meninggal juga tinggi. Jumlah yang tidak dikenal dan tidak ditemukan juga ribuan. Ber KTP mataram tapi tidak tinggal di sini,"ungkapnya.
Menurut catatan bawaslu bahwa angka golput juga tinggi diangka 35,8 persen.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait