LOMBOK, iNewsLombok.id - Mundurnya Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dari Partai Perindo memantik banyak interpretasi, antara tegas dan menggelikan. Mundurnya TGB menjadi bola liar dan menjadi perbincangan publik khusus jamaah NWDI.
"Kita tahu beliau adalah sosok tokoh karismatik di NTB wabil khusus di jamaah NWDI. Mundurnya beliau tentunya membuat jamaah ditingkat grassroot bertanya - tanya, kenapa beliau mundur dari partai yang saat ini sebagian pengurus intinya adalah tokoh - tokoh NWDI, tentu hal ini memunculkan banyak interpretasi dan spekulasi," ungkap Direktur PRESiSI Darwan Samudja, Sabtu (2/11/2024).
Mundurnya TGB tentu tidak bisa dilihat secara biasa - biasa saja, pasti ada hal atau sebab yang mendorong kemundurannya. Partai Perindo yang kemarin mendukung Ganjar - Mahfud saat Pilpres di mana TGB salah satu Vote Gatter di NTB mengalami kekalahan telak.
"Saya melihat mundurnya TGB ada korelasinya dengan kepemimpinan nasional, beliau sebagai tokoh NTB tapi beliau sudah kaliber Tokoh Nasional, harapan kita beliau bisa masuk jadi salah satu di jajaran kabinet Merah Putih, selain Pak Fahri Hamzah, karena NTB memberikan kontribusi elektoral sangat signifikan. 66 persen adalah raihan yang fantastik terbesar di Indonesia dari sisi persentase yang artinya usai Pilpres harapan kita tokoh - tokoh NTB seperti TGB bisa masuk kabinet dengan lobi-lobi partai," terangnya
Soal siapa diuntungkan dan dirugikan dengan kemunduran TGB dari Partai Perindo itu masih wilayah perspektif atau spekulasi - spekulasi elite, sebab hingga saat ini TGB tidak memberikan pernyataan tegas terkait siapa yang didukung dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Apakah ke Zul-Uhel atau Rohmi yang merupakan Zuriat dan Kakak TGB.
"Soal kedekatan kita sama - sama tahu, beliau sangat dekat dengan Doktor Zul, tapi beliau juga tidak mungkin meninggalkan kakaknya bertarung sendiri, apalagi Doktor Rohmi sosok tokoh perempuan NTB yang tentunya akan membawa dan mengharumkan nama NWDI ketika Doktor Rohmi lending jadi Gubernur NTB," tuturnya.
Kemunduran TGB merupakan bentuk sebuah sikap politik, dan itu wajar saja di sebuah partai politik. Sikap tersebut tentu sudah dipertimbangkan matang oleh TGB.
"Saya pikir itu hal yang Wajar, bukan kali ini saja kita saksikan TGB keluar dari partai kemudian masuk partai lain. Kita tentu masih ingat, beliau pertama keluar dari PBB, masuk ke Partai Demokrat, kemudian pindah ke Golkar dan terakhir pindah ke Partai Perindo, Nah, yang menarik menurut saya selain soal siapa yang diuntungkan atau dirugikan dengan mundurnya TGB dari Perindo adalah ke partai mana TGB akan berlabuh selanjutnya, apakah ke PKS dan lain - lain atau TGB akan pensiun di partai politik dan fokus berdakwah keliling Indonesia menyebarkan syi'ar Islam dengan ekspansi organisasi NWDI ke seluruh Nusantara,"
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait