"Kita sangat berharap harga jual jagung tetap menguntungkan para Petani kita dan tetap juga memperhatikan para peternak unggas yang bahan baku pakan ternak dari jagung," tambah Gani.
Gani menjelaskan bahwa, dalam situasi masa panen jagung yang serentak sangat mempengaruhi nilai jual apalagi panen serentak disentra-sentra penghasil jagung di Indonesia.
"Yang terpenting dalam kondisi panen bersamaan ini para pengusaha dan pengepul tidak boleh memanfaatkan situasi dan berdalih membeli dengan harga murah karena kualitas jagung,"tegasnya.
"Rata-rata saat ini para petani kita sudah sangat paham bagaimana mengolah dan memperlakukan pasca panen dengan tingkat kadar air yang dipersyaratkan,"jelasnya.
Gani menyebut baru mendapatkan telpon dari Dinas setempat bahwa persoalan yang terjadi terjadi komplen karena harga dan kadar air yang tidak sesuai.
"Kita harapkan agar petani bisa menyimpan lebih lama agar kadar air bisa berkuarang. Baru saya telpon DKP Kabupaten Bima Patokannya pada kadar air seperti tersebut. Dengan HPP Rp4.200. Tetapi kadang kadar airnya 16 oleh peternak di jawa di komplain,"ungkapnya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait