Anggota DPRD NTB ini, memastikan bahwa pelatihan saksi yang kini dilakukan, adalah upaya pihaknya untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, transparan dan bebas dari praktik kecurangan. Karenanya, pihaknya perlu mempersiapkan saksi terlatih agar mereka paham tentang proses pemilu yang benar, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Sebanyak 80 orang yang kami latih. Mereka itu utusan pengurus anak cabang (PAC). Sementara, untuk materi pelatihan dilakukan oleh pengurus Badan Saksi Pemilu Nasional (BPSN) DPC PDIP Kota Mataram," ungkap Made.
Lebih lanjut dikatakannya, para saksi ini akan tersebar di enam kecamatan di Kota Mataram. Rinciannya, dua orang akan bertugas di masing-masing TPS yang berjumlah total 1.248 TPS. Di mana, lanjut Made, pelatihan saksi ini, merupakan perintah langsung dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Terlebih, saksi Pemilu adalah saksi partai yang harus tegak lurus melaksanakan tugas untuk menyelamatkan partai dan bertanggungjawab secara menyeluruh guna pemenangan Pilpres maupun Pileg 2024. Sekaligus untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD di Kota Mataram.
"Mereka ini ujung tombak pemenangan partai pada kontestan Pemilu, untuk itu seluruh kader PDIP tegak lurus dan bergerak turun ke bawah akar rumput guna memenangkan Ganjar-Mahfud," tegas Made menjelaskan.
Sementara itu, Ketua BSPN Kota Mataram, Gede Wiska mengaku, bahwa kegiatan pelatihan saksi sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka saat berada di tempat pemungutan suara (TPS). Terlebih, dengan telah terbitnya PKPU Nomor 25 tahun 2023 tentang pemungutan dan penghitungan suara di Pemilu tahun 2024 yang mengatur persiapan, proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS itu. Serta, penggunaan aplikasi Sirekap.
"Di sini, para saksi selain harus memahami mengenai C1, baik itu plano maupun rekapnya. Mereka juga kita bekali langsung simulasi pelaksanaan hari H pemungutan suara, sehingga perbedaan kartu suara rusak dengan kartu suara yang keliru atau salah saat mencoblos juga perlu dicatat dan dipantau dengan detail," jelas Anggota DPRD Kota Mataram ini.
Wiska mengatakan, usai kegiatan pelatihan saksi ini, pihaknya juga akan melakukan pelatihan khusus menjadi regu penggerak pemilih (Guraklih) yang bertugas untuk mendulang suara. "Nanti kerja mereka adalah berkolaborasi dengan para saksi untuk menggerakkan pemilih di setiap TPS," tandasnya
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait