Semoga Buku tersebut dapat menjadi referensi bagi masyarakat Lombok Tengah khususnya dalam menjaga dan melestarikan nilai nilai budaya yang terkandung dalam isi cerita dalam buku Dende Mandalika itu.
"Sekali lagi atas nama khadam pelayanan masyarakat Lombok Tengah saya menyampaikan apresiasi setinggi tingginya dan terimakasih seluas luasnya kepadanya Pemerhati Pariwisata Bapak Taufan Rahmadi, semoga ide gagasannya yang besar ini bisa menginspirasi anak anak muda kita untuk mencintai seni dan budayanya sendiri" ujarnya.
Pemerhati pariwisata, Taufan Rahmadi menilai itu adalah penghargaan bersama. Dende Mandalika sendiri memecahkan rekor MURI sebagai buku pertama di destinasi pariwisata superprioritas yang melibatkan narasumber tokoh adat dan budaya terbanyak yang saling berkolaborasi.
Menurut Taufan, proses pembuatan buku Dende Mandalika itu memakan waktu selama lebih kurang 5 bulan sejak awal berdiskusi hingga menjahit naskah buku melalui proses FGD yang difasilitasi oleh Kemenparekraf RI. Adapun isi buku tersebut menceritakan tentang legenda Putri Mandalika yang amat masyhur di tanah Lombok.
"Buku ini bercerita tentang legenda Putri Mandalika. Buku ini hadir sebagai bentuk niatan untuk melestarikan cerita rakyat yang melegenda. Kita berharap, nantinya buku ini bisa menjadi media untuk mengenalkan sosok Putri Mandalika di seluruh penjuru dunia, sehingga akan menjadi legacy budaya yang akan dikenang dari generasi ke generasi, tidak saja di Indonesia, tapi juga dunia," imbuh Taufan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait