“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur ILLO CAKE direspon sangat baik oleh masyarakat,” kata Iman.
Berada di gerai ILLO CAKE, pengunjung tak ubahnya akan merasakan sesansi yang sama seperti ketika berada di gerai BreadTalk, salah jaringan toko roti populer asal Singapura. Atau akan merasakan suasana yang sama cozy-nya seperti tatkala berada di gerai J.CO Donuts, salah satu jaringan restoran modern bakery ternama di tanah air.
Sedari awal, Iman memang menghajatkan brand-brand ternama di dunia tersebut sebagai kiblat. Karena itu, jangan heran jika cita rasa dan kualitas produk ILLO CAKE juga tak kalah bersaing dengan brand-brand yang sudah lebih dulu kesohor itu.
Iman memilih bahan baku yang sama dan mengolahnya dengan ketepatan dan ketelitian yang sama pula. Selain itu, menikmati kuliner di ILLO CAKE juga akan menghadirkan prestise, hal yang tentu tak akan mudah didapat di gerai-gerai kuliner lain.
Produk-produk ILLO CAKE juga menerapkan strategi display. Produk juga dikemas dengan packaging terbaik dan selalu fresh.
Menghadirkan pula pelayanan dari staf-staf dengan kualifikasi tinggi untuk kenyamanan customer. Dengan cita rasa dan standar brand-brand ternama di dunia, banyak juga yang menduga, kalau ILLO CAKE adalah bisnis franchise.
Padahal, kata Iman, nama ILLO CAKE terinspirasi dari nama putra pertamanya Ilham Aprilio. Dari nama itulah lahir kata ILLO. Kebetulan juga, kata ILLO ada dalam bahasa Bima. Artinya lampu penerang.
“Kami memang menghajatkan unit bisnis ini bisa menjadi penerang di tengah kegelapan untuk semua,” ucap Iman.
ILLO CAKE juga menunjukkan bagaimana totalitas Iman dalam mengelola dan mengembangkan lini bisnisnya. Untuk ILLO CAKE, Iman secara khusus meng-hire manajer kelas wahid. Iman “membajaknya” dari Hotel Royal Ambarukmo, sebuah hotel bintang lima ternama di Jogjakarta.
Hotel ini, belum lama menjadi tempat akad nikah putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Sudah barang tentu, butuh investasi besar untuk menjadikan ILLO CAKE seperti sekarang. Namun, hasil yang didapat kata Iman, sebanding dengan apa yang telah diinvestasikan.
“Alhamdulillah, pencapaiannya selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” kata ayah tiga anak ini seraya menolak secara halus untuk menyebut omzetnya secara mendetail.
Enterpreneur yang terlahir dari keluarga tukang tambal ban ini mengemukakan, pencapaian ILLO CAKE ini menunjukkan bahwa daya beli warga Kota Bima tak kalah dengan warga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Sejak semula, dirinya menargetkan ILLO CAKE membidik kelas menangah ke atas. Seiring membaiknya perekonomian, jumlah kelas menengah memang akan terus tumbuh.
Iman memberi contoh, bagaimana terlihat di bandara, warga Bima yang baru kembali dari kunjungan ke berbagai kota, rata-rata menenteng oleh-oleh makanan dengan brand-brand ternama. Itulah pula yang turut melecut dirinya.
Iman ingin, mereka yang berkunjung ke Kota Bima, sekembalinya ke kampung halamannya, akan memiliki kebanggaan yang sama, dengan menenteng oleh-oleh makanan dengan brand lokal dari Kota Bima tapi memiliki kualitas yang sama baiknya dengan brand-brand ternama di dunia.
Karena itu, di Bandara Sultan Salahuddin Bima, ILLO CAKE kini juga memiliki gerai yang telah menjelma menjadi primadona bagi para penumpang pesawat untuk membeli buah tangan saat mereka terbang pulang. Sekali lagi, pelan namun pasti, ILLO CAKE pun menjadi salah satu penopang sektor pariwisata di Kota Bima di bidang kuliner.
Secara keseluruhan, dari lini bisnis ILLO CAKE saja, Iman kini memiliki 50 orang karyawan. Sebanyak 40 orang merupakan anak-anak muda dari Kota Bima. Mereka membangun karir profesional mereka di ILLO CAKE.
Atas seluruh pencapaian tersebut, apresiasi untuk Iman pun berdatangan. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi dan Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri memberikan apresiasi tersebut secara langsung. Wali Kota Bima menyebut, ILLO CAKE sebagai restoran terbaik di Kota Bima dan sangat representatif.
Dia pun berharap, ILLO CAKE dapat terus mempertahankan kualitas rasa dan kenikmatan produknya, termasuk keyamanan tempatnya.
Sementara Bupati Bima ingin agar ILLO CAKE bisa terus memberikan warna dan kepuasan bagi masyarakat Kabupaten Bima dan Kota Bima. Makanan Lokal Naik Kelas Seiring meningkatnya permintaan konsumen, ILLO CAKE kini tidak hanya menyajikan produk-produk modern bakery.
Namun sudah bertransformasi menjadi restoran yang komplet. Selain produk modern bakery, ILLO CAKE juga menghadirkan menu-menu makanan utama untuk santap siang hingga santap malam.
Menu yang dihadirkan pun beraneka ragam dan disajikan layaknya menikmati makanan di hotel berbintang. Mulai dari menu western seperti steak, asian food, maupun makanan Nusantara.
Demi memanjakan para customer, tiap bulan pun ILLO CAKE selalu memiliki menu baru. Selain menu-menu tersebut, ILLO CAKE juga menyajikan makanan khas Bima.
Di ILLO CAKE inilah, makanan khas masyarakat Mbojo benar-benar seperti naik kelas. Belum lama, ILLO CAKE misalnya merilis cita rasa luar biasa yang merupakan makanan khas Bima seperti Londe Puru Tota Fo’o, sebuah menu bandeng bakar yang disajikan dengan sambel mangga yang sangat menggugah selera.
Ada pula menu Nasi Bima Mangge Mada Sepi Kangare Daun Sambi, sebuah olahan seafood dengan rasa terbaik. Selain itu ada juga Palumara Londe dengan Nasi putih, menu olahan bandeng dengan kuah kuning yang kaya rempah.
Sajian-sajian makanan khas Bima tersebut bersanding dengan menu-menu Nusantara seperti Lumpia Semarang dan Sosis Solo. ILLO CAKE juga akan memulai ekspansi bisnis. Jika tidak ada aral melintang, akan dibuka gerai baru di Dompu. Iman menargetkan pada 2024, gerai tersebut sudah beroperasi.
Saat ini, lahan sudah siap. Desain bangunan gerai juga sudah hampir rampung. Gerai di Dompu tersebut sepenuhnya mengadopsi cita rasa dan standar pelayanan yang sudah dimulai di Kota Bima. Iman juga bertekad menjadikan ILLO CAKE memberi kemanfaatan yang besar bagi masyarakat. Dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan, ILLO CAKE kini sedang mengagas kerja sama dengan SMK Negeri di Kota Bima dan di Dompu.
Ide ini tak lepas dari pilihan SMK Negeri yang memiliki kelas boga, menjadikan ILLO CAKE sebagai lokasi praktik kerja bagi para siswa dan siswinya.
“Saya ingin ILLO CAKE menjadi semacam kampus tempat belajar bagi mereka,” kata Iman.
Melalui program kerja sama ini, nantinya, Iman ingin merekrut mereka yang baru menuntaskan praktik kerja menjadi karyawan ILLO CAKE. Atau membuka jalan untuk mereka menjadi pengusaha di bidang kuliner yang andal.
Kerja sama terrsebut kini sudah terjalin dengan SMKN 1 Kota Bima dan SMKN 1 Hu’u di Dompu. Kemanfaatan yang lain yang diinginkan Iman adalah suplai bahan baku yang mengandalkan rantai pasok dari masyarakat. Hal tersebut kini sudah dimulai dari pasokan telur, gula, dan minyak goreng.
Hal ini bagian dari upaya untuk turut menggerakkan ekonomi warga Kota Bima sekaligus juga menggairahkan ekosistem usaha yang dimiliki masyarakat secara langsung.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait