Agus menambahkan, maka jika menggunakan analisa dapil sebagai wilayah mompetisi politik, rencana 1 lebih menguntungkan partai kecil dibandingkan rencana 2. Tetapi jika menggunakan alat analisa ke dua, maka rencana 2 lebih menguntungkan bagi publik atau masyarakat meskipun kurang menguntjngkan bagi partai kecil.
"Kenapa demikian? Karena dalam sistem kebijakan publik yang kita pakai dimana kebijakan publik ditetapkan oleh parlemen, maka fokus anggota parlemen setelah terpilih adalah pada kepentingan konstituen mereka di Dapil,"ungkap Agus.
Maka sejumlah anggota DPRD berdasarkan pengalaman mereka lebih setuju Dapil diperkecil agar mereka lebih efektif dalam reses dan merencanakan dana aspirasi dan pokir. Dengan demikian Dapil kecil menguntungkan rakyat, sedangkan Dapil kecil hanya menguntungkan partai politik.
"Dengan melihat gejala politik kita saat ini, maka tanpa bermaksud mendahului KPU, kelihatannya dari 2 rencana yang diajukan oleh KPU Prov. NTB, kemungkinan besar yang dipilih KPU RI adalah rencana 1. Meskipun demikian publik NTB berharap KPU RI memilih Rencana 2. Dapil kecil menguntungkan rakyat, Dapil besar hanya menguntungkan partai politik," terang Agus.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait