"Dateng ke acara di Lombok Tengah hadiri acara HUT Pondok Pesantren, Hadir kegiatan dimasyarakat saja," ungkapnya. Yang lebih krusial APBD NTB masih utang dan diakhir masa jabatan akan tetap jadi utang.
"Kita masih mempercayai proyeksi pendapatan bukan dari yang ril itu dimasukkan dalam APBD sehingga diakhir akan menjadi hutang. Kita baru prediksi pendapatan akan ada Rp500 miliar dari Gili Trawangan buktinya belum ada untuk menutupi hutang Rp750 miliar dari SMI," tegasnya.
HR Turmuzi juga menyebut solusi untuk bayar utang dengan menjual aset milik pemprov juga tidak segampang membeli mobil pribadi.
"Menjual aset itu tidak gampang. Tanah harus di aprasai dulu, diketahui harganya baru dilelang. Mobil yang sudah tidak dipakai juga tidak bisa dijual gitu saja, harus di cek dulu berapa harganya baru di lelang. Jadi butuh proses panjang,"ungkap HR Turmuzi.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait