Gubernur NTB: Semua Anggota Koperasi Tambang Harus Aktif, Tidak Boleh Tidur Manis
Ia mengingatkan bahwa koperasi tambang harus menjunjung asas partisipasi aktif.
“Saya tidak ingin di dalam IPR nanti ada anggota koperasi yang cuma tidur-tidur manis tapi kebagian dapat pesangon. Semua orang harus terlibat,” tegasnya.
Menurutnya, keterlibatan anggota sangat menentukan agar industri tambang rakyat memberi manfaat nyata bagi ekonomi lokal.
Fokus terakhir adalah dorongan untuk menciptakan model-model koperasi baru yang inovatif dan relevan dengan perkembangan pasar. Gubernur menilai bahwa NTB memiliki keunggulan besar dalam sektor logistik.
“Dengan jaringan distribusi kita yang luar biasa, kita bisa mempengaruhi jalur logistik karena kita punya jalur logistik sendiri,” ungkapnya.
Ia berharap berbagai inovasi tersebut mampu melahirkan koperasi unggulan yang bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Di penghujung acara, Gubernur NTB kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem koperasi. Ia berharap Muswil DEKOPINWIL menghasilkan struktur kepengurusan yang kompeten, visioner, dan mampu membawa koperasi NTB menjadi lebih mandiri serta berdaya saing.
Hingga tahun sebelumnya, tercatat lebih dari 4.500 koperasi aktif di NTB, namun hanya sekitar 60% yang dinilai sehat secara administrasi dan usaha.
Program Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari strategi NTB untuk meningkatkan akses permodalan, literasi keuangan, dan digitalisasi koperasi desa.
Sektor koperasi di NTB berpotensi besar masuk ke rantai pasok pariwisata Mandalika, UMKM ekspor, dan industri pertanian terintegrasi.
Kementerian Koperasi dan UKM RI menargetkan modernisasi koperasi nasional melalui digitalisasi 100 ribu koperasi pada 2025, dan NTB termasuk daerah prioritas.
Editor : Purnawarman