Indonesia Dilanda Kekeringan Panjang: Kota Bima Terparah dengan 136 Hari Tanpa Hujan

KOTA BIMA, iNewsLombok.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terbaru mengenai kondisi kekeringan ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Setidaknya empat daerah tercatat tidak diguyur hujan selama lebih dari 100 hari, dengan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi wilayah terdampak paling parah mencapai 136 hari tanpa hujan.
Selain Kota Bima, kekeringan panjang juga melanda wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Sumba Timur (126 hari), Lembata (124 hari), dan Sabu Raijua (119 hari).
BMKG juga mencatat bahwa beberapa daerah lainnya mengalami periode kering yang cukup signifikan, meskipun belum melewati 100 hari. Daerah tersebut antara lain Timor Tengah Selatan dan Kupang (70 hari), Buleleng (95 hari) di Bali, serta Banyuwangi (95 hari) di Jawa Timur.
Di tengah kekeringan ekstrem di timur Indonesia, BMKG menyebut bahwa 43 persen atau 298 Zona Musim (ZOM) di Indonesia saat ini masih berada dalam musim hujan. Hujan tercatat mengguyur wilayah:
Aceh, Sumatera Utara, Riau
Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi
Sebagian Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung
Banten, sebagian Jawa Barat, Jakarta bagian selatan
Jawa Tengah hingga Jawa Timur bagian timur
Sebagian Bali dan Kalimantan (Barat, Tengah, Selatan, Timur, Utara)
Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara
Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan
Kondisi ini berpotensi memicu berbagai dampak serius, seperti:
Penurunan ketersediaan air bersih
Ancaman gagal panen bagi petani
Peningkatan kebakaran hutan dan lahan
Gangguan kesehatan masyarakat akibat polusi udara dan debu
BMKG terus mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk menghemat penggunaan air, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran selama musim kemarau ekstrem.
Editor : Purnawarman