Israel Serbu Kapal Global Sumud Flotilla, Aktivis Internasional Ditangkap dan Kapal Disita
YERRUSALEM – Situasi di Laut Tengah kembali memanas setelah pasukan Angkatan Laut Israel menyerbu armada misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) pada Kamis (2/10/2025). Aksi ini memicu kecaman luas lantaran kapal-kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Dalam pernyataannya di platform X (Twitter), penyelenggara GSF menegaskan bahwa Israel melakukan agresi terbuka terhadap kapal-kapal mereka, bahkan menabrakkan kapal militernya ke salah satu armada.
"Florida sengaja ditabrak di laut," tulis penyelenggara GSF seperti dikutip dari Al Jazeera.
Selain menabrak kapal Florida, pasukan Israel juga menggunakan meriam air untuk menyerang kapal Yulara dan Meteque. Penyelenggara menyebut tindakan ini sebagai “serangan ilegal” karena dilakukan di perairan internasional.
Konvoi Global Sumud Flotilla terdiri atas sekitar 50 kapal dengan ratusan relawan, aktivis, hingga politisi internasional dari berbagai negara. Mereka berangkat dengan misi untuk mendobrak blokade Israel atas Gaza sekaligus menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok bagi masyarakat Palestina yang terdampak krisis kemanusiaan.
Namun, serangan ini kembali menunjukkan ketatnya blokade Israel terhadap Gaza, yang sudah berlangsung lebih dari 17 tahun.
Meski pernyataan resmi dari Israel belum dikeluarkan hingga berita ini diturunkan, sejumlah negara diprediksi akan mendesak penyelidikan internasional terkait insiden tersebut. Tindakan Israel dianggap melanggar hukum laut internasional yang melindungi misi kemanusiaan di perairan bebas.
Beberapa organisasi HAM internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, disebut sedang memantau perkembangan situasi ini.
Jika pola ini berulang, insiden GSF 2025 bisa mengingatkan dunia pada tragedi Mavi Marmara tahun 2010, ketika pasukan Israel juga menyerang kapal bantuan ke Gaza, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Editor : Purnawarman