get app
inews
Aa Text
Read Next : Mori Hanafi Desak Tambahan Anggaran Basarnas: Evakuasi Juliana di Rinjani Jadi Sorotan

Geopark Rinjani Evaluasi Jalur Pendakian Usai Insiden Pendaki Juliana Marins WNA Brasil

Jum'at, 11 Juli 2025 | 17:56 WIB
header img
Geopark Rinjani Evaluasi Jalur Pendakian Usai Insiden Pendaki Juliana Marins WNA Brasil. Purnawarman/iNewsLombok.id

“Peristiwa ini menjadi refleksi penting bagi semua pihak untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan destinasi, khususnya pada aspek keamanan dan kesiapsiagaan bencana di jalur pendakian,” tambah Qwadru.

Evaluasi SOP dan Sistem Peringatan Dini

Geopark Rinjani saat ini tengah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) untuk memperkuat Standard Operating Procedure (SOP) serta pengembangan sistem peringatan dini di titik-titik rawan bencana dan insiden.

“Bersama BTNGR, kami tengah mengevaluasi dan menyusun langkah-langkah penguatan SOP keselamatan dan sistem peringatan dini di zona-zona rawan,” kata Qwadru.

Doa dan Dukungan untuk Proses Evakuasi

Geopark Rinjani juga mengajak seluruh masyarakat NTB dan komunitas internasional untuk turut mendoakan keselamatan Juliana Marins, yang diketahui terjatuh di sekitar Cemara Nunggal, dalam perjalanan menuju puncak Rinjani.

“Geopark Rinjani akan terus berkomitmen menjaga harmoni antara alam, budaya, dan keselamatan semua,” tegasnya.

Apresiasi untuk Tim SAR Gabungan

Qwadru juga menyampaikan keprihatinan mendalam dan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam proses evakuasi, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, relawan, hingga porter lokal yang bekerja keras dalam misi kemanusiaan ini.

“Kami mengikuti dengan seksama proses evakuasi yang tengah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh unsur,” tutupnya.

Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 mdpl dan merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia.

Jalur pendakian Rinjani terdiri dari beberapa titik kritis, seperti Cemara Siu, Plawangan, dan Torean, yang kerap membutuhkan perbaikan penandaan jalur dan kesiapan medis.

Hingga Juni 2025, jumlah pendaki yang memasuki kawasan Rinjani meningkat 30% dibandingkan tahun sebelumnya, memicu kebutuhan peningkatan standar keselamatan dan edukasi bagi wisatawan asing dan lokal.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut