get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh Pulau Panjang di Sumbawa NTB Dijual, Johan Rosihan: Itu Aset Negara yang Harus Dilindungi

Hiu Paus Teluk Saleh Sumbawa Terbanyak di Indonesia, Akses Wisata Bakal Dibatasi

Jum'at, 11 Juli 2025 | 16:28 WIB
header img
Hiu Paus Teluk Saleh Sumbawa Terbanyak di Indonesia, Akses Wisata Bakal Dibatasi. (Foto: Instagram @s.v_pelican)

LOMBOK, iNewsLombok.id - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tengah mengambil langkah tegas untuk memperketat akses wisatawan ke habitat konservasi Hiu Paus (Rhincodon typus) di Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa.

Kebijakan ini bertujuan menjaga kelestarian biota laut langka dari dampak negatif aktivitas pariwisata yang tidak terkendali.

Kepala DKP NTB, Muslim, menegaskan pentingnya pembatasan akses guna menjamin keberlanjutan ekosistem laut yang menjadi habitat spesies hiu terbesar di dunia tersebut.

"Penentuan kawasan konservasi hiu paus kita atur supaya semua tidak masuk. Orang masuk kita atur, warga Kebon Jambu itu sudah paham. Kita terlalu bebas, wisata luar negeri bebas keluar masuk," ujarnya pada Kamis (10/7/2025).

Belajar dari Pengelolaan Internasional: Australia Jadi Contoh

Muslim mencontohkan kebijakan konservasi di Australia, di mana akses ke habitat hiu paus dijaga sangat ketat dan memerlukan waktu bertahun-tahun hanya untuk bisa masuk ke kawasan tersebut.

"Kalau di Australia, lama menunggu bertahun-tahun (untuk bisa mengakses kawasan hiu paus)," ujarnya.

Langkah serupa ini dinilai penting untuk menyeimbangkan antara kepentingan ekowisata dan perlindungan ekosistem laut, yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat keramaian atau aktivitas yang tidak terkontrol.

Populasi Hiu Paus di Teluk Saleh Terbesar di Indonesia

Lebih lanjut, Muslim mengungkapkan bahwa populasi hiu paus di Teluk Saleh saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan melampaui jumlah di Papua, yang selama ini dikenal sebagai salah satu habitat utama hiu paus di Indonesia.

"Hiu paus kita paling banyak, kita dari Papua. Lebih dari seratus ekor di Teluk Saleh," ungkapnya.

Kemunculan hiu paus biasanya terjadi setelah bulan Maret, bertepatan dengan migrasi plankton yang menjadi sumber makanan utama spesies ini. Fenomena tersebut menjadikan Teluk Saleh sebagai lokasi yang sangat strategis untuk riset maupun wisata edukatif berbasis ekologi.

Langkah Strategis: Zonasi, Edukasi, dan Monitoring Populasi

Untuk memastikan langkah konservasi berjalan optimal, DKP NTB akan menyiapkan sejumlah kebijakan teknis, seperti:

  • Zonasi pengawasan laut
  • Pembatasan jumlah kunjungan wisatawan
  • Program edukasi bagi masyarakat dan pelaku wisata

Selain itu, Pemprov NTB menggandeng lembaga riset kelautan, komunitas penyelam lokal, dan NGO lingkungan guna melakukan pemantauan rutin terhadap perkembangan populasi serta kesehatan habitat hiu paus.

Penerapan sistem ini diyakini mampu menciptakan pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menghasilkan manfaat ekonomi, tetapi juga memastikan kelestarian spesies laut yang dilindungi.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut