Viral Video Tito Sebut Ekonomi NTB Minus 1,47%, Sekda NTB: Bukan Vonis Tapi Pak Menteri Bertanya

LOMBOK, iNewsLombok.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, memberikan klarifikasi terkait pernyataan viral Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mempertanyakan kinerja ekonomi NTB yang masih tercatat minus 1,47 persen.
Dalam video yang beredar, Mendagri menyampaikan keheranannya karena NTB dipimpin oleh Gubernur yang dikenal cerdas, Lalu Muhamad Iqbal, namun pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah.
Menanggapi hal tersebut, Gita menegaskan bahwa ucapan Mendagri bukan bentuk tudingan atau vonis, melainkan bentuk pertanyaan yang memerlukan penjelasan teknis dari pemerintah daerah.
“Bukan memvonis, tetapi Pak Menteri (Tito) bertanya,” ujar Lalu Gita Ariadi saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
Gita menjelaskan bahwa penurunan ekonomi NTB bukan terjadi pertama kali, bahkan pernah dialami di masa pemerintahan sebelumnya. Ia menyoroti sektor pertambangan yang menjadi salah satu penyumbang utama PDRB NTB.
“Bukan pertama kali terjadi, waktu itu kita memohon relaksasi konsentrat diberikan normal lagi. Kita punya smelter, tapi belum optimal beroperasi ideal. Sekarang masih dalam tahap pembenahan,” tambahnya.
Menurut Gita, keberadaan smelter atau fasilitas pengolahan hasil tambang menjadi krusial bagi pergerakan ekonomi NTB. Jika smelter beroperasi penuh, maka kontribusi sektor pertambangan akan kembali signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekda menambahkan bahwa Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, telah menyampaikan penjelasan secara detail kepada Kemendagri. Termasuk pula permohonan agar pemerintah pusat memberikan relaksasi kebijakan ekspor konsentrat, mengingat peran pentingnya dalam struktur ekonomi NTB.
“Pak Gubernur penjelasannya detail ke Kemendagri, termasuk pemda mengajukan permohonan relaksasi. Sektor lain positif, hanya tambang saja yang memberi pengaruh negatif. Izin mudah-mudahan segera terbit dengan permohonan kita,” kata Gita.
Selain sektor pertambangan, NTB sebenarnya mencatat pertumbuhan positif di sektor pertanian, peternakan, pariwisata, dan industri pengolahan. Program industrialisasi dan hilirisasi hasil pertanian masih menjadi fokus utama.
Pemprov NTB juga mendorong investasi di sektor pariwisata halal. Harapannya, upaya ini dapat memulihkan pertumbuhan ekonomi regional pada semester II tahun 2025.
Editor : Purnawarman