Mantan Ketua Timses Iqbal-Dinda Masuk 10 Besar Komisaris Bank NTB Syariah, Ini Kata Tim Transisi

LOMBOK, iNewsLombok.id – Nama Lalu Anis Mujahid Akbar, mantan Ketua Tim Sukses Iqbal-Dinda sekaligus anggota Tim Transisi Pemerintahan NTB, masuk dalam 10 besar calon anggota Komisaris Bank NTB Syariah.
Kehadirannya di dalam daftar tersebut menuai respons dari sejumlah pihak, termasuk Febrian Putra Eks Anggota Tim Media Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Iqbal-Dinda dan Anggota Tim Transisi.
Menurut Febri, Lalu Anis bukan hanya layak dari sisi pengalaman, tetapi juga dari integritas pribadi yang jarang ditemukan dalam dunia profesional.
“Kalau pendapat saya, sosok Lalu Anis Mujahid Akbar itu secara pribadi sebagai figur yang lurus dan konsisten. Orangnya tidak belok-belok. Silakan dicek ke semua orang yang pernah bergaul dengan beliau, baik yang politisi maupun non-politisi. Jadi ya bagus masuk di sepuluh besar calon komisaris,” ungkap Febri, Jumat (23/5/2025).
Febri menegaskan bahwa latar belakang Anis sebagai mantan ketua tim sukses bukan menjadi alasan untuk menafikan kompetensinya dalam dunia perbankan dan tata kelola keuangan.
“Beliau jangan dilihat sebagai Mantan Ketua Timses, karena itu sudah berlalu. Lihat pengalamannya sebagai Komisaris Utama PT BPRS PNM Patuh Beramal Amali. Sebelumnya juga di Senior Manager Tanggung Jawab Sosial PT Amman Mineral Tenggara (AMNT),” jelasnya.
Selama proses transisi kepemimpinan Gubernur NTB terpilih, Lalu Anis banyak berkontribusi dalam diskusi strategis seputar masa depan Bank NTB Syariah.
“Dalam rapat-rapat di Tim Transisi, dalam hal urusan perbankan dan keuangan, beliau pribadi yang detil. Termasuk ketika membicarakan situasi di Bank NTB Syariah, banyak helicopter view yang disajikan. Misal mengenai pembinaan UMKM ke depan, soal kredit macet, maupun penguatan modal usaha,” tambah Febri.
Lebih lanjut, Febri menekankan bahwa keberadaan nama Anis di daftar calon komisaris bukan karena faktor kedekatan politik, melainkan hasil seleksi objektif oleh pihak profesional.
“Dan paling utama, penilaian terhadap Pak Anis ini bukan dari pribadi. Tapi ini penilaian dari head hunter/LPPI. Jadi tidak ada alasan kemudian karena pernah menjadi tim sukses dilarang ikut dalam kompetisi mengisi jabatan,” ungkapnya.
Febri berharap agar Bank NTB Syariah benar-benar memperhitungkan keberadaan figur seperti Lalu Anis, mengingat tantangan sektor keuangan di daerah saat ini membutuhkan kepemimpinan yang profesional dan inovatif.
“Untuk posisi beliau ke depan sebagai apa di Bank NTB Syariah, terus terang saya belum tahu. Tapi saya berharap beliau harus ada di sana, untuk membantu BUMD ini semakin baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, posisi komisaris dalam struktur perbankan daerah seperti Bank NTB Syariah memegang peran penting dalam:
Dengan latar belakang manajerial dan sosial yang kuat, kehadiran Anis dapat memberikan perspektif baru bagi transformasi Bank NTB Syariah ke depan.
Editor : Purnawarman