PGAWC 2025 di Sky Lancing Lombok Tengah, 2 Atlet NTB Unjuk Gigi di Kancah Dunia

"Ini istimewa karena menyuguhkan pemandangan yang berbeda dari event yang pernah saya ikuti di negara berbeda. Namun untuk kompetisi saya berharap cuaca akan membaik," ungkap Goran.
Perbedaan kondisi angin di kawasan pesisir Selatan Lombok membuat kompetisi semakin menantang, menuntut ketepatan dan insting tinggi para atlet.
Persaingan semakin ketat karena turnamen ini juga diikuti oleh Yang Chen, atlet peringkat satu dunia dalam cabang olahraga paragliding akurasi. Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi indikator bahwa PGAWC 2025 di NTB ini berada di level kompetisi elite.
Roy Rahmadi, panitia lokal PGAWC, menegaskan bahwa event ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga bagian dari proses membangun pondasi menuju PON NTB 2028, di mana NTB akan menjadi tuan rumah.
"Kita punya lebih dari 200 atlet paragliding lokal yang harus mulai disiapkan. Potensi mereka luar biasa, tinggal bagaimana dukungan pengurus dan pemerintah daerah benar-benar maksimal sejak sekarang," ucap Roy optimis.
Ia menambahkan, PGAWC juga menjadi ajang pemanasan bagi atlet-atlet muda NTB untuk memahami dinamika kompetisi tingkat dunia, sehingga ketika PON 2028 tiba, NTB siap tampil sebagai kekuatan utama.
Sky Lancing kini mulai dipromosikan sebagai salah satu venue permanen untuk event paragliding internasional di Indonesia. Lokasinya berada tak jauh dari destinasi Mandalika, yang menjadikannya strategis untuk sport tourism.
Dinas Pariwisata NTB menyebutkan bahwa selama PGAWC berlangsung, tingkat okupansi hotel di kawasan Kuta Mandalika meningkat hingga 40 persen, memberi dampak ekonomi langsung bagi pelaku usaha lokal.
Editor : Purnawarman