get app
inews
Aa Text
Read Next : Martin Juarai MotoGP Mandalika 2024, Jokowi Didaulat Serahkan Trofy

PSI Perorangan vs Partai Super Tbk: Dua Gagasan Jokowi yang Diprediksi Guncang Peta Politik 2029

Rabu, 12 Maret 2025 | 09:02 WIB
header img
PSI Perorangan vs Partai Super Tbk: Dua Gagasan Jokowi yang Diprediksi Guncang Peta Politik 2029.dok

JAKARTA, iNewsLombok.id – Gagasan Partai Super Terbuka (Tbk) yang diusung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai selaras dengan transformasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuju PSI Perorangan.

Analis politik melihat kolaborasi ini sebagai langkah cerdas untuk memperkuat pijakan Jokowi pasca-kekuasaan sekaligus membuka jalan bagi PSI meraih kursi di Senayan dikutip dari Sindonews.com.

Simbiosis Mutualisme: Jokowi Butuh Kendaraan, PSI Butuh Figur

Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, menjelaskan bahwa Jokowi memerlukan political vehicle baru setelah lengser, sementara PSI membutuhkan figur sentral untuk memperluas elektabilitas.

“Ini hubungan saling menguntungkan. Jokowi bisa mempertahankan pengaruh, sedangkan PSI mendapat akses ke basis pendukungnya yang masif,” ujarnya, Senin (10/3/2025).

Ia menambahkan, kehadiran keluarga Jokowi – seperti Gibran Rakabuming Raka atau Bobby Nasution – di tubuh PSI akan memperkuat identitas partai sebagai wadah politik inklusif berbasis figur populis.

“PSI bisa memanfaatkan popularitas mereka untuk menarik simpati pemilih muda dan urban,” tegas Agung.

Konsep Partai Super Tbk yang digagas Jokowi menekankan kepemimpinan kolektif ala korporasi, berbeda dengan model partai tradisional yang bergantung pada satu tokoh. Agung membandingkannya dengan PDIP yang identik dengan Megawati atau Partai Demokrat dengan SBY.

“PSI Perorangan bisa jadi jawaban atas kebutuhan partai modern yang tidak tergantung pada satu nama, meski awalnya masih memerlukan magnet seperti Jokowi,” paparnya.

Namun, Agung mengingatkan bahwa kesuksesan model ini bergantung pada kemampuan PSI membangun platform kebijakan yang jelas, bukan sekadar mengandalkan popularitas figur.

“Figur penting, tapi visi dan program konkret tetap kunci memenangkan hati pemilih,” tambahnya.

Dengan dukungan Jokowi, PSI disebut berpotensi mengejar perolehan suara signifikan di Pemilu 2029. Basis pemilih Jokowi yang tersebar di Jawa dan luar Jawa bisa menjadi modal utama, terutama jika diiringi strategi digital yang agresif.

“PSI harus manfaatkan momentum ini untuk konsolidasi di daerah-daerah basis Jokowiisme,” ujar Agung.

Tantangan ke Depan: Antara Figur dan Institusi

Meski optimistis, Agung mencatat sejumlah tantangan:

Risiko ketergantungan PSI pada keluarga Jokowi, yang bisa mengurangi kredibilitas sebagai partai terbuka.

Kompetisi dengan partai incumbent seperti PDIP dan Gerindra yang sudah mapan.

Isu elektabilitas Gibran/Bobby di tingkat nasional yang masih perlu diuji.

“Jika PSI gagal mentransformasikan diri dari partai figur-centric ke platform-centric, mereka hanya akan jadi buzz sementara,” pungkasnya.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut