Hamas Tolak Rencana Donald Trump Kuasai Jalur Gaza, Sebut Sebagai Upaya Penjajahan Baru
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2024/01/15/da5f9_hamas.jpg)
ANKARA, iNewsLombok.id – Hamas dengan tegas menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengusulkan pengambilalihan Jalur Gaza serta merelokasi warganya. Kelompok yang berkuasa di Gaza ini menilai pernyataan Trump tidak adil dan menghina rakyat Palestina.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan pasukan AS memasuki wilayah Gaza dengan alasan apa pun.
"Kami berharap pernyataan ini tidak serius. Kami telah berjuang melawan penjajah Israel selama bertahun-tahun, dan tentu saja, kami tidak akan membiarkan penjajahan baru," ujarnya kepada media Turki, Hurriyet, Sabtu (8/2/2025).
Selain itu, Hamas mengusulkan pembentukan aliansi untuk menolak kebijakan Trump yang dianggap merugikan rakyat Palestina. Mereka juga meminta komunitas internasional untuk tidak membiarkan AS mencampuri urusan Gaza.
Trump sebelumnya mengklaim bahwa AS akan mengambil alih Gaza dan meminta Yordania serta Mesir menampung warga Gaza selama rekonstruksi berlangsung. Pernyataan tersebut langsung menuai kecaman global, termasuk dari Sekjen PBB Antonio Guterres, yang menyebutnya sebagai bentuk pembersihan etnis.
Meski demikian, Hamas menyatakan pernyataan Trump tidak akan memengaruhi gencatan senjata tahap pertama yang sedang berlangsung antara mereka dan Israel. Namun, mereka belum bisa memastikan dampaknya terhadap tahap kedua perundingan.
Editor : Purnawarman