Nusra Institut merupakan lembaga survei yang aktif melakukan survei politik di NTB sejak tahun 2008 dengan hasil proyeksi yang tepat dan mendekati hasil dari lembaga survei nasional, yang terbaru antara lain survei politik DPR RI dapil Lombok Awal Desember 2023, Survei Pileg DPRD Dapil Provinsi/Mataram, Quick Count Pileg Dapil Provinsi Mataram, Survei pemilukada Lombok Barat (April 2024), dan Survei Pemilukada NTB (Juni 2024).
Temuan survei nusra yang dilakukan pada tanggal 9-13 September 2024 pada pertanyaan tertutup calon Gubernur secara individu menempatkan Lalu Muhammad Iqbal pada posisi teratas dengan persentase 30,4 persen, selanjutnya disusul oleh Sitti Rohmi dengan persentase 28,5 persen, kemudian Zulkiflimansyah dengan persentase 14.7 persen, ragu-ragu (undecided voters) dengan persentase 25,8%, dan Golput 0,6%. Selisih antara Lalu Muhammad Iqbal dan Siti Rohmi masih dalam margin error.
Selanjutnya untuk calon wakil Gubernur NTB menempatkan Indah Dhamayanti unggul dengan 26.9%, disusul H. Moh. Suhaili 24.2% dan Dr. Ir. H. Musyafirin 12.0%, sedangkan yang masih ragu-ragu 35% dan golput 1,9%.
Dalam simulasi tiga pasangan calon Gubernur dan wakil Gubenur NTB, pasangan mana yang B/I/S pilih?
Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal - Hj. Indah Dhamayanti Putri 31.0%
Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah - Dr. H. W. Musyafirin 29.3%
Dr. H. Zulkiflimansyah - H. Moh. Suhaili 15.9%
Ragu-ragu atau belum menentukan pilihan 23.3%
Tidak Memilih/Golput 0.5%
Terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada pasangan Iqbal Dinda yang sebelumnya pada survei bulan Juli 26,31 naik menjadi 31% terjadi kenaikan 4,5%, Juga ada kenaikan pada pasangan Rohmi-Firin tapi tidak signifikan yang sebelumnya 26,9 naik menjadi 29,3 terjadi kenaikan 2.4% (Masih dalam margin eror sehingga belum bisa dipastikan apakah ada kenaikan atau penurunan).
Sementara pasangan Zul-Uhel merosot dari angka 29,0% di bulan Juni turun menjadi 15,9% terjadi penurunan sebesar 13,1% bisa dikatakan anjlok dan dapat disimpulkan dengan sisa waktu kurang 2 bulan pasangan Zul-Suhaili berat untuk bisa bangkit lagi, Dari perbandingan angka-angka tadi, terlihat pasangan Iqbal-Dinda sudah semakin padu sehingga angka-angka elektabilitas mereka saling menopang, sedangkan pasangan Zul-Suhaili walaupun didukung dengan suara Suhaili yang cukup tinggi, namun karena berasal dari “kolam yang sama” dengan lalu Muhammad Iqbal, yaitu berbasis di Lombok Tengah yang maju sebagai calon gubernur, dalam simulasi pasangannya, keunggulan Suhaili “terdiskon” oleh calon lain yang maju sebagai calon gubernur,"tegas Mantan Ketua PW KAMMI NTB 2015 ini.
Tergantung dinamika karena data temuan survei yang kami lakukan berlaku saat waktu penarikan data, dan masih ada faktor-faktor lain yang akan menentukan apalagi ada angka belum menentukan pilihan sebesar 23,3%.
Namun jika kita buka data kepuasan terhadap kinerja pertahana yang cenderung melemah ( dimana atingkat kepuasan dibawah 50 persen) sehingga peluang bagi Iqbal-Dinda sebagai penantang baru, relatif sangat terbuka, dengan menggarap “kolam suara” orang-orang yang tidak puas dengan petahana yang menjangkau lebih 50%.
Disamping itu modal popularitas yang dibawah 50% bagi Lalu Muhammad Iqbal dengan elektabilitas yang signifikan, memiliki potensi pertumbuhan suara yang bagus dibandingkan dengan Siti Rohmi dan Zulkiflimansyah yang popularitasnya diatas 70%.
Dan yang menarik di data kami, terkait adu tagline atau jargon di ungguli oleh Bangkit Bersama, NTB Makmur Mendunia dengan persentase 41%, disusul NTB Maju Berdaya Saing dengan persentase 29,9% dan terakhir Bersatu Menuju NTB Gemilang dengan persentase 22,2%. Tampaknya publik lebih tertarik dengan tagline yang terkait dengan isu-isu domestik (kemakmuran) dibandingkan dengan isu yang diluar domestik (kejayaan).
Editor : Purnawarman