Salah satu Warga Gegutu Timur, Kelurahan Rembiga, Wahyu mengungkapkan, kujungan ke warga bukan kali pertama dan saat menjelang pemilukada dilakukan H Lalu Aria Dharma. Sosok Lalu Aria sudah sangat dekat dengan warga dan sejak menjabat sebagai Sekretaris DPRD.
‘’Beliau selalu dekat dengan kami. Sudah lama beliau mendengarkan aspirasi warga. Bukan kali ini saja datang dan berbuat, namun sudah lama terbangun komunikasi. Sosok seperti beliau ini yang diinginkan warga, pemimpin yang mau turun langsung melihat kondisi nyata warga yang masih banyak kesulitan ekonomi,’’ungkap Wahyu Rabu (11/9/2024).
Kata Wahyu, warga juga antusias untuk bersama-sama memenangkan pasangan AQUR. Dengan semangat bersama untuk perubahan di Kota Mataram. Mengingat, pembangunan lebih banyak polesan di tengah saja.
‘’Sementara masih banyak warga kesulitan di kampung-kampung. Mereka tinggal di rumah kumuh, gang sempit tanpa ada bantuan sama sekali dari pemerintah,’’ tambahnya.
Satu per satu, warga menyampaikan keluh kesahnya. Warga sudah menganggap kurangnya perhatian dari Pemerintah Kota Mataram. Warga juga mengaku dipersulit, mulai dari bantuan modal usaha, penataan kampung, sampai dengan bantuan sosial (bansos). ‘
"Kami inginkan wali kota yang dekat dengan warga seperti beliau ini,’’ harapnya.
Warga lainya, H Hamdi menambahkan, kedekatan antara pemerintah dan masyarakat seperti ini sangat diinginkan warga. Selama ini terkesan banyak sekat dan protokoler ketika akan mengajukan bantuan maupun persoalan yang ada di bawah.
‘’Kami akan begerak bersama dan doakan pasangan AQUR bisa menang di Kota Mataram dalam pilkada 27 November mendatang,’’ ucapnya.
Menanggapi beberapa aspirasi masyarakat, Lalu Aria menanggapi beberapa persoalan di bawah yang sudah lama disuarakan warga. Terutama masyarakat di tingkat bawah sehingga pasangan AQUR betul-betul komitmen untuk melakukan penatan dari bawah dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Selama blusukan dan terus mempererat silaturahmi, banyak aspirasi warga yang didengarkan. Selain juga dari para tim maupun partai koalisi yang terus bergerak dan terus aktif dan turun menyapa warga.
‘’Sekarang ini kampung kerap dianaktirikan, yang dipoles hanya di tengah saja. Ekonomi kelas bawah yang akan kita perjuangkan, masih banyak masalah di bawah seperti kebersihan, kesehatan, pekerjaan, permodalan di tengah lingkungan,’’ katanya.
Dari 325 lingkungan, setiap malam disapa. Hampir lebih dari enam titik setiap malam, warga menyampaikan langsung soal persoalan di bawah dan hambatan dialami warga.
‘’Kalau kita tidak turun maka tidak akan diketahui bahwa masih banyak masalah di tengah perkampungan, terutama perkampungan yang padat penduduk,’’ tambahnya.
Beberapa gagasan dan ide Lalu Aria yang dibangun untuk Kota Mataram kedepan diterima masyarakat. Warga tampak antusias dengan gagasan Aria yang ingin membangun dari kampung.
Terkait dengan aspirasi warga, Lalu Aria mengungkapkan rasa syukurnya bisa terus bertemu dengan warga di semua lingkungan yang sudah disapa. Dengan terus membangun dan bertukar pikiran dengan warga.
‘’Jadi ini silaturahmi terus terbangun bisa dilakukan tanpa ada sekat,’’ tegasnya.
Dengan silaturahmi biasa, hal itu telah telah membuka jalan baginya mengetahui apa yang menjadi persoalan utama masyarakat. Warga juga banyak yang penasaran dengan jargon H Lalu Aria Dharma BS-H Weis Arqurnain (AQUR), Membangun Kota Mataram Mulai dari Kampung.
“Saya sampaikan pada mereka tentang pentingnya keberpihakan dan prioritas pemerintah pada masyarakat kelas bawah,” ucapnya.
Dalam konsep piramida ekonomi, masyarakat ekonomi kelas bawah jumlahnya lebih besar dibanding masyarakat berekonomi mampan.
“Kalau kita bayangkan sebuah piramida, ukuran di bagian dasarnya lebih besar, sedangkan ke atas semakin semakin kecil,” ucapnya.
Selama ini, kelas ekonomi masyarakat tercermin melalui piramida ekonomi tersebut. Di mana, populasi masyarakat bawah jumlahnya lebih besar dibanding masyarakat yang mapan atau kaya raya.
“Nah, di sinilah pentingnya keberadaan pemerintah, memastikan agar yang di bawah tidak tertindas dan mendapatkan kucuran bantuan permodalan,’’ tegasnya.
Sebagai mantan Sekretaris Banggar DPRD Kota Mataram, Lalu Aria sangat detail memahami skema anggaran. Dia memastikan akan terus berjuang dan memberikan porsi perhatian yang lebih besar dalam hal penataan ekonomi, pendidikan, infrastuktur, hingga kesehatan, masyarakat bawah.
“Persentase mereka jauh lebih besar dibanding yang mapan, terutama untuk kesejahteraan masyarakat,’’ ujarnya.
Dia memastikan, dirinya ketika terpilih akan betul-betul menjadi pelayan masyarakat, bukan pelayan orang kaya. Dalam struktur ekonomi, masyarakat yang kaya berada di atas.
“Perhatian utama itu untuk masyarakat kecil karena mereka harus dilindungi, diayomi, didampingi. Sementara yang ekonominya sudah mapan cukup diberikan perhatian yang proporsional karena memang sudah di atas (dalam hirarki ekonomi),” jelasnya.
Dengan masukan dari masyarakat akan menjadi catatan untuk merumuskan kebijakan yang tepat bagi masyarakat di kampung yang dikunjungi. Kawasan pinggiran ibu kota dari kampung ke kampung untuk bicara dengan masyarakat dari hati ke hati dalam membangun Kota Mataram secara bersama-sama,” tegas Aria.
Editor : Purnawarman