Djayadi melanjutkan, Bakal Calon Gubernur NTB yang akrab disapa LMI ini dipandang sebagai sosok yang perhatian pada rakyat. Pribadi yang jujur dan bebas.
"Untuk sosok yang berani dan tegas Pak Iqbal unggul signifikan. Kebugaran dan kesehatan Pak Iqbal lebih unggul, begitu pula persepsi mampu memimpin," ucapnya.
Dari base data yang dicatat media dari hasil LSI, diketahui LMI unggul dari petahana di lima citra personal. LMI hanya kalah dengan Sitti Rohmi Djalilah sebagai sosok religius taat beragama. Poin Rohmi 60, LMI 56,9, sementara Zulkieflimansyah ada meraih 51,7, dan Lalu Gita Ariadi meraih 31,1. Dari sisi perhatian kepada rakyat, LMI dalam posisi teratas. Menyusul jujur dan bersih dari korupsi.
Dari citra personal LMI pun dipandang sebagai sosok berani dan tegas. Kondisi fisiknya pun bugar dan sehat.
Lebih lanjut, hal lain yang membuat elektabilitas Lalu Iqbal terus menanjak, baik Lalu Iqbal dan wakilnya banyak menggelar pertemuan tatap muka. Apa yang dilakukan oleh Lalu Iqbal sanggup bersaing dengan petahana.
"Sosialisasi media saya lihat juga unggul, sosialisasi radio juga unggul, televisi sama kuat. Sosialisasi internet, bersaing dan sama kuat, " urainya.
"Ketika dipasangkan (Iqbal-Dinda) cenderung kompetitif,"terangnya.
Iqbal-Dinda, tambah Djayadi, diuntungkan dengan persepsi masyarakat terhadap petahana yang sedang saja. Kepuasannya hanya 60 persen saja, kalau tinggi semestinta di atas 70 persen.
"Itu yang membuat petahana tak dapat unggul dominan," ucapnya.
Djayadi mengatakan, jumlah yang menginginkan incumbent kembali memimpin tak sampai 50 persen. Hal ini yang membuat Pilkada Provinsi NTB akan berjalan kompetitif.
"28 persen ingin (petahana) , 38 tidak ingin sisanya ragu-ragu, " tambahnya.
Untuk diketahui dari imulasi 3 nama, Iqbal meraih elektabilitas 22,4 persen. Sementara Zulkieflimansyah meraih 21,5 persen. Dan terakhir Sitti Rohmi Djalilah 21 persen.
Dalam simulasi tiga pasangan dari survei yang dilakukan elektabilitas Iqbal-Dinda sudah mencapai 24,3 persen. Posisi yang kian baik dari bulan sebelumnya. Elektabilitas ini mendekati Zul-Uhel di angka 28,1 persen dan Rohmi-Firin ada di angka 19 persen.
Survey menggunakan multistage random sampling ini mengambil 800 responden dengan margin of error 3,5 persen. Survei dilakukan mulai 16-24 Juli.
Editor : Purnawarman