"Melalui forum ini banyak hal yang dibahas, termasuk ekosistem pemasaran. Kita tidak hanya bicara ekosistem produksi, tapi bagaimana meningkatkan pemasaran," katanya.
Gus Menteri berharap TTGN di Lombok tahun ini memiliki transaksi ekonomi lebih tinggi dibanding Lampung pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,3 miliar.
“Mudah-mudahan di Lombok nanti transaksi lebih tinggi dibanding Lampung pada tahun lalu yang mencapai Rp2,3 miliar,” katanya.
Sementara, Penjabat Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin mengatakan bahwa NTB memiliki banyak inovasi sebagai bentuk implementasi daerah terhadap teknologi tepat guna.
“Di NTB berbagai inovasi teknologi tepat guna tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tapi mendorong ekonomi lokal menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Dia mencontohkan penggunaan teknologi tepat guna di NTB seperti irigasi tetes di sektor pertanian, air laut diolah menjadi air minum di Gili, pengelolaan hasil ternak biogas dari kotoran sapi dan pakan ternak dari limbah pertanian.
“Kemudian panel surya di daerah terpencil. Inovasi pengelolaan sampah seperti kompos dan daur ulang plastik. Ada juga mesin penggiling padi moderen,” kata dia.
Tidak hanya itu, untuk membantu mempromosikan UMKM di NTB telah memiliki aplikasi ‘NTB Mall’ layaknya toko online.
Hassanudin juga mengungkapkan pada 2024 daerah tertinggal di NTB sudah tidak ada. Penurunan terjadi dari tahun ke tahun.
“Berdasarkan Indeks Desa Membangun 2022 lalu sebanyak 55 desa tertinggal (di NTB). 2023 turun tersisa 7 desa. Alhamdulillah 2024 tidak ada lagi desa tertinggal di NTB,” terangnya.
Usai opening ceremony di Islamic Center, acara seminar internasional digelar di Bank NTB Syariah yang bersebelahan dengan Islamic Center. Acara berlangsung mulai 15 Juli hingga 17 Juli 2024 mendatang.
Editor : Purnawarman