LOMBOK TIMUR, iNewsLombok.id - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Presisi Darwan Sumardja merilis bahwa Elektabilitas Mantan Wakil Gubernur NTB Hj Rohmi Djalilah di Lombok Timur kokoh Dr. Hj. Siti Rohmi Djalillah powerfull di Lombok Timur mencapai 36,8 persen. Dibayang-banyangi oleh Mantan Bupati dua periode Sukiman Azmi gapnya sangat jauh sampai 19,1 persen.
"Rohmi menempati urutan pertama Survei Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) dengan torehan tertinggi dalam survei. Jarak dengan kandidat lain cukup jauh. Sukiman Azmi yang muncul sebagai kandidat Calon Gubernur NTB, hasil surveinya di bawah Rohmi mencapai 17,7 persen," Darwan Samurdja.
Sementara Petahan Dr. Zulkieflimansyah ada di posisi ketiga survei, dengan raihan 9,3 persen. Jaraknya dengan incumbent Rohmi Djalillah cukup jauh, mencapai 27,5 persen.
Tingginya gap antara kedua petahana Rohmi dengan Zul, dipengaruhi ceruk pemilih di Lombok Timur yang diketahui jadi basis Rohmi. Lombok Timur jadi battle area para kandidat karena jumlah pemilih tertinggi mencapai 985.385 sesuai data terbaru KPU. Jumlah ini jauh lebih tinggi dengan daerah lain.
"Rohmi sadar bahwa Lombok Timur sebagai basisnya, sehingga dia melakukan upaya konsolidasi maksimal. Seperti penyebaran spanduk, poster dan pertemuan pertemuan," sebut Darwan.
Bagaimana dengan kandidat lain?
Setidaknya ada empat kandidat lain yang masuk dalam survei personality Presisi. Urutan keempat setelah Doktor Zul, ditempati Suhaili FT dengan raihan 3,6 persen. Selanjutnya Lalu Muhammad Iqbal menempati urutan kelima, mencapai 2,6 persen. Posisi kedua dari terakhir ditempati Lalu Gita Ariadi. Pj. Gubernur NTB ini hanya menorehkan 1,3 persen. Sementara Ketua DPD Golkar NTB yang juga Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana paling buncit, dengan hasil survei 0,5 persen.
"Swing votter (orang yang belum menentukan pilihan) dalam survei kali ini cukup kecil, mencapai 28,5 persen," sebut Darwan. Sedangkan margin of error-nya hanya 4,8 persen.
Pengumpulan dan pengolahan data survei dilakukan sejak Tanggal 25 Mei sampai 4 Juni 2024. Metode penelitian menggunakan multistage random sampling, dengan jumlah 440 responden. Pola dijalankan surveyor dengan wawancara tatap muka menggunakan kusioner.
Editor : Purnawarman