Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya para tenaga medis Gaza harus menghadapi penderitaan melihat anggota keluarga mereka sendiri menjadi korban dalam konflik ini.
Rumah sakit di Gaza menjadi tempat yang tak hanya mengobati pasien, tetapi juga menjadi tempat mereka menerima berita yang tak diinginkan tentang orang yang mereka cintai.
Beban emosional harus ditanggung para tenaga medis di tengah-tengah tugas mulia mereka dalam merawat pasien di Gaza.
Konflik berkepanjangan di Gaza telah menelan banyak korban, termasuk warga sipil yang tak bersalah. Kondisi ini membuat para tenaga medis seperti Ghada Abu Eida terus berjuang untuk memberikan perawatan terbaik.
Sebelumnya, total korban tewas di Gaza per 2 November bertambah menjadi 11.212 orang dan 32.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban tewas termasuk 4.553 anak-anak dan 2.326 perempuan.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul Histeris, Dokter RS Indonesia di Gaza Lihat Putrinya Luka Parah akibat Serangan Israel
Editor : Purnawarman