Pada bulan Juli, Badan imigrasi menyatakan akan meninjau ulang izin tinggal pria tersebut.
"Saya tidak akan meninggalkan Swedia. Saya akan hidup dan mati di Swedia. Badan Imigrasi Swedia telah membuat kesalahan serius. Saya curiga ada motif politik tersembunyi di balik keputusan ini. Saya akan mengajukan banding," kata Momika.
Aktivis anti-Islam telah membakar beberapa salinan Alquran di Swedia dan Denmark, dua dari negara-negara paling liberal di dunia yang memperbolehkan kritik tajam terhadap agama atas nama kebebasan berbicara.
Namun, banyak umat Muslim melihat perusakan Al-Quran, yang mereka anggap sebagai kata-kata harfiah Allah, sebagai pelanggaran serius.
Minggu lalu, seorang penembak asal Tunisia membunuh dua penggemar sepak bola Swedia di Brussels dalam serangan yang Perdana Menteri Swedia menyebut sebagai tanda bahwa Eropa harus memperkuat keamanan untuk melindungi diri.
Penembak tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai anggota ISIS dan mengaku bertanggung jawab dalam video yang diunggah online.
Artikel ini telah terbit di iNews.id dengan judul Meresahkan, Pembakar Alquran Salwan Momika Diusir dari Swedia
Editor : Purnawarman