get app
inews
Aa Text
Read Next : Antusiasme Collabonation Talent Hunt IM3 di Lombok, Cari Musisi Muda Tampil di Panggung Nasional

Harta Karun Lombok Dikembalikan Belanda Dikait-kaitkan dengan Penelusuran Tim Ekspidisi dan Budaya

Jum'at, 14 Juli 2023 | 22:02 WIB
header img
Foto: Direktur Mi6 Bambang Mei. (ist)

MATARAM, iNewsLombok.id – Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto mengaitkan ratusan harta karun asal lombok yang dikembalikan Belanda dikait-kaitkan dengan Tim Ekspedisi sejarah dan budaya yang melakukan penelusuran puing-puing bersejarah dan mempubilkasikannya ke media secara masif.

“Bisa jadi Belanda ketakutan terhadap strategi jangka panjang Tim Ekpidisi. Mereka melihat ekspedisi ini punya jangkauan panjang dan mereka hitung dampaknya,” kata Didu, Jumat, (14/5/2023) di Mataram.

Didu mengatakan jika Belanda memang memiliki niat mengembalikan benda-benda peninggalan kerajaan di Lombok, seharusnya telah lama dilakukan.

Tim Ekspedisi PDIP NTB - M16 terus menerus bergerak mencari bekas-bekas sejarah Lombok dan mempublikasikan secara masif melalui media nasional dan daerah.

“Dari dulu kenapa tidak dibalikan? Kok saat Tim Ekspedisi intens menelusuri sejarah Lombok baru Belanda mau mengembalikan. Ruwet juga Belanda ini,” terangnya.

Didu mengatakan Tim Ekspedisi akan tetap konsisten bekerja meneluri sejumlah tempat di Lombok yang memiliki bekas-bekas sejarah Lombok untuk ditarif benang merahnya terhadap masa lalu dan kebudayaan Lombok yang begitu besar.

Bahkan melakukan penelusuran dengan segala sarana mulai dari paranormal hingga ahli sejarah. Pemerintah Belanda meminta maaf kepada Indonesia atas penjajahan yang dilakukan pada era kolonialisme.

Sebagai tindaklanjut komitmen permintaan maaf tersebut, Belanda akan mengembalikan “harta karun” milik Lombok berupa permata, batu mulia, emas dan perak.

Belanda akan mengembalikan artefak Lombok berupa 230 kilogram emas, 7.000 perak dan permata yang tak terhitung jumlahnya yang sebelumnya tersimpan pada sebuah museum di Amsterdam Belanda. Belanda kini akan memulangkan hasil jarahan tersebut.

Namun tidak hanya milik Lombok, ada juga empat arca dari Singasari di Kabupaten Malang dan keris dari Klungkung Bali serta 132 benda seni moderen milik Bali yang akan dikembalikan.

Pada Agustus mendatang “harta karun” tersebut akan tiba ke Indonesia, karena saat ini Indonesia dan Belanda masih menyelesaikan kesepakatan soal pemulangan. Langkah ini merupakan kerjasama Belanda dan Indonesia.

Penjarahan harta milik Lombok bermula dari ekspedisi Belanda ke Lombok berkekuatan 107 perwira dan 2268 orang, termasuk sebanyak 1320 orang Eropa dan squadron kavaleri. Pasukan tiba di Ampenan pada 5 Juli 1894 dan berlanjut pada dua hari memasuki Ampenan tanpa perlawanan. Dari sana mulai muncul strategi dan peperangan.

Peperangan di Lombok tak dapat terhindari saat penjajah mulai menargetkan kerajaan di sana. Tidak hanya menyisakan korban jiwa, namun harta berharga kerajaan turut dijarah dan dibawa ke negara mereka.

Tim Ekpedisi Sejarah dan Budaya PDIP NTB dan M16 merasa curiga langkah Pemerintah Belanda untuk mengembalikan harta milik Kerajaan Mataram di Lombok itu karena takut dengan gerakan-gerakan Tim Ekpedisi PDIP – M16 yang selalu konsen melacak jejak-jejak sejarah Sasak Lombok, termasuk melacak harta karun milik Lombok.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut