MATARAM, iNewsLombok.id - 50 orang pengusaha e-commerce asal cina berkunjung ke Lombok, Kepala Dinas Pariwisata NTB berharap ini akan memancing direck fligh Cina-Lombok.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Jamaluddin Malady mengapresiasi kedatangan para pengusaha China ke NTB. Kedatangan itu, menjadi yang pertama usai Covid-19 melanda.
Salah satu yang pihaknya harapkan selain dipasarkannya produk NTB ke luar negeri, yakni adanya potensi pembukaan direct flight China-Lombok. Hal itu bisa terwujud jika interkasi antara China-Lombok juga ditingkatkan.
"Pada prinsipnya kami menyambut baik ini. Kami sudah fasilitasi untuk para UMKM bisa datang langsung ke hotel. Kita harap banyak produk kita di NTB bisa menjamah mancanegara," ucapnya. "Satu hal yang penting kita harapkan adalah pembukaan direct filght nanti," sambung Jamal.
Pengusaha itu yang bergerak di bidang Tourism Trading (e-commerce) merupakan perkumpulan para reseller asal China. Mereka mengunjungi NTB sejak tanggal 26-28 esok. Tujuannya, menggali produk lokal NTB yang akan dipasarkan ke mancanegara.
Peter Lee CEO Indewow Investment Group selaku fasilitator yang memboyong 50 pangusaha China ke NTB mengungkap sejumlah alasan pihaknya membidik NTB sebagai daerah yang akan dipasarkan produknya ke luar negeri.
Keberadaan sejumlah event internasional seperti MotoGP Mandalika menjadi salah satu magnet yang membuat NTB mulai dikenal mancanegara.
Dijelaskan Peter, nantinya para pengusaha tersebut bakal memasarkan produk asal NTB melalui dua paltform media sosial yakni TikTok dan We Chat. Sebab, dua platform tersebut diakuinya merupakan medsos yang paling banyak digunakan di China.
"Mereka-mereka ini reseller besar. Dalam satu menit perputaran uang dari penjualannya bisa miliar," jelas Peter saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Lombok Raya Hotel Mataram pada Selasa (27/6/2023).
Dijelaskan Peter, saat ini baru ada tiga produk NTB yang dinilai khas dan unik oleh para pengusaha asal China tersebut. Di antaranya mutiara, sarang walet, hingga kopi. "NTB punya prospek ekonomi dan pariwisata yang sangat luar biasa. Ini mesti di explore," jelasnya.
Lebih jauh, Peter mengungkap salah satu daerah yang juga pernah dipromosikan pengusaha asal China adalah Manado. Ia bercerita, saat itu mereka memboyong salah satu stasiun TV besar dari China yakni Guangdong TV. Mereka bekerja sama untuk membuat film tentang Manado. Film tersebut, kata Peter viral di China.
Selepasnya, kunjungan wisatawan dan pengusaha China ke Manado naik signifikan.
"Karena film itu juga, akhirnya penerbangan langsung China-Manado sempat dibuka sebelum akhirnya ditutup lagi karena Covid. Hal yang sama akan kita lakukan di NTB, kita akan buat film bekerjasama dengan stasiun TV akhir Juli," terangnya.
"Semoga nanti ketika kemitraan dan kegiatan kita sudah banyak di NTB, direct flight dari China-Lombok bisa dibuka. Itu harapan kita," tuturnya.
Senada dengan Peter, Hendro Wibowi CEO Indowow mengaku kunjungan para pengusaha China ke NTB akan rutin dilakukan. Hal itu dilakukan guna menggali lebih jauh produk khas NTB untuk dipasarkan.
"Rencana setiap bulan akan ke sini, nanti seiirng berjalannya waktu semoga bisa dua bulan sekali," ungkapnya
Editor : Purnawarman