Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Sekotong Mandek Akibat Jalan Rusak

"Potensi daerah kami sebenarnya sangat besar, tapi itu belum digarap, kendalanya jalan kami rusak parah,"kata H Sunjayadi, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

Serahkan Berbundel-bundel Berkas Dugaan Kecurangan di Sekotong, Ini 6 Rekomendasi Parpol ke Bawaslu

Diakui, meskipun kondisi jalan rusak parah ada saja pengunjung yang berkunjung ke kawasan itu.

"Dari dulu sering kita dikunjungi, bahkan sampai sekarang,"imbuhnya.

Para pengunjung ini, lanjut dia, sengaja datang untuk menikmati diving dan surfing di kawasan Meang. Selain itu yang menjadi andalan adalah wisata paralayang atau terjun payung.

Baca Juga

Gerindra NTB Geram Dugaan Kecurangan di Sekotong: Buka Kotak Suara Seluruhnya dan Hitung Ulang

Namun sangat disayangkan, potensi besar daerah itu harus mandek akibat sarana dasar jalan yang rusak parah.

"Potensi besar ini mandek, dan terhambat gara-gara jalan rusak ini,"keluh dia.

Bahkan diakui, ada para pengunjung yang mengeluhkan dan komplain dengan kondisi jalan itu.

Baca Juga

6 Parpol Besar di NTB Lapor Dugaan Kecurangan di Sekotong ke Polda, Minta KPU dan Bawaslu Tidak Diam

"Banyak pengunjung lokal maupun luar negeri komplain jalan ini,"aku dia.

Kondisi ini juga disayangkan oleh mereka, karena potensi daerah itu tidak bisa berkembang karena jalan rusak.

"Jadi mereka juga sayang kan itu, tidak bisa maju dan berkembang daerah karena jalan rusak, padhal pariwisata nya sangat bagus menurut para tamu,"ujarnya.

Baca Juga

Diduga Pemdes Sekotong Barat Halangi Pemilik Sosialisasi di Restaurant Ilegal di Pantai Elak-Elak

Sementara itu, kadis PUPR Lobar Made Arthadana mengaku untuk penanganan jalan di daerah Meang kecamatan Sekotong belum ada alokasi anggaran di APBD. Namun demikian pihaknya mencari celah, agar bisa dibiayai melalui anggaran Pusat.

"Ndak ada dianggarkan di APBD, tapi kamu berupaya Carikan celah,"jelas Made.

Ia menambahkan, jalan itu merupakan jalan Desa. Meski jalan desa,ada skema akan diupayakan untuk penanganan. Yang paling penting kata dia, perlu diupayakan adalah anggaran untuk penanganan.

Editor : Purnawarman