“Jalinan kerjasama itu sudah lama kami rajut. Meski sudah banyak alumni yang sukses bekerja di Luar Negeri. Namun sebagian lainnya masih terkendala kepada sulitnya mendapatkan izin orang tua untuk mau ikhlas melepas anaknya bekerja ke Luar Negeri,” ungkap TGH Hazmi.
STIKES Hamzar sendiri pada momentum wisuda yang digelar kemarin mewisuda sekitar 76 orang wisudawan yang terdiri dari wisudawan Program Studi (S1) Ilmu Keperawatan, S1 Ilmu Kebidanan dan Diploma III Kebidanan. Selain itu, juga dilakukan prosesi pengambilan sumpah Bidan sekitar 16 orang dan pengambilan sumpah perawat ada sekitar 42 orang.
“Setelah mereka sekarang lulus, kebutuhan Luar Negeri terhadap tenaga kesehatan itu banyak sekali. Jadi artinya kita minta kepada orang tua agar ikhlas melepaskan anaknya agar bisa bekerja di Luar Negeri,” kata TGH Hazmi.
Pengalaman sebelumnya,lanjutnya, ketika mereka sudah berhasil secara nasional dan mengungguli temannya yang lain dalam penempatan tenaga kerja, ketika ditempatkan di Timur Leste, padahal Timur Leste hanya sebelahnya Kupang NTT, para orang tua sulit melepas anaknya.
“Padahal anak yang sudah ditempatkan disana, hidupnya sudah lebih baik. Karena dia disana dianggap orang pintar dan bekerja secara profesional,” ujarnya.
“Berawal dari kerjasama pendidikan dengan Universitas di Negara-negara tersebut dimana banyak dosen-dosen kita yang belajar di Negara tersebut disitulah kemudian mereka mengetahui adanya peluang kerja disana. Singapura saja kebutuhan tenaga kerja kesehatannya mencapai angka 10 ribu,” ungkapnya.
Yayasan Marraqitta’limat sendiri menurutnya menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang menyediakan fasilitas pelatihan dan pembinaan bagi para alumni STIKES Hamzar yang ingin bekerja ke Luar Negeri.
“BLK kita itu salah satu yang terbaik di NTB yang menyediakan fasilitas pelatihan dan pembinaan selama tiga bulan. Dan kita juga sudah bekerjasama dengan PPNI sebagai representasi organisasi keperawatan. Paska tiga bulan dilatih di BLK Mandiri ini, mereka bebas menentukan pilihan kerjanya,” pungkas TGH Hazmi.
Editor : Purnawarman