Implementasi dari kampanye tersebut, para rangers di Bilebante menggunakan daun pisang sebagai alternatif pengganti kemasan plastik sekali pakai agar lebih ramah lingkungan.
"Gerakan yang kami lakukan ini semoga bisa memberikan inspirasi bagi panitia qurban lainnya di NTB untuk mengurangi sampah kemasan plastik sekali pakai. Kalau menggunakan plastik sekali pakai kan agak lama untuk terurai di bumi, makanya kami menggunakan daun pisang agar lebih ramah lingkungan. Semoga saja gerakan ini bisa ditiru oleh yang lain," jelasnya.
Sementara itu, Founder atau Pendiri Yayasan Ddorocare, Muhamad Wahyu Rosadi mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Rangers in Bilebante. Menurutnya gerakan ini sangat baik diterapkan oleh panitia yang melaksanakan qurban di NTB.
"Seharusnya gerakan seperti ini bisa ditiru juga oleh panitia qurban yang lain di NTB. Supaya tidak ada sampah kemasan plastik yang dihasilkan saat berqurban," terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Manager Community Empowerment Greeneration Foundation, Dimas Teguh Prasetyo. Beliau mengungkapkan pandangannya mengenai esensi berqurban dalam momen qurban Iduladha.
"Cara berbagi hewan qurban dengan wadah organik yang dilakukan oleh warga Desa Bilebante merupakan sebuah perwujudan nyata hubungan manusia dan alamnya. Semoga praktik baik ini bisa terus dilanjutkan," jelasnya.
Editor : Purnawarman