LOMBOK TIMUR, iNews.id - Puluhan siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Ihyauddin Lombok Timur duduk di lantai kelas sambil belajar. Sekolah ini persisnya terletak di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB.
Kursi yang seharusnya untuk duduk terpaksa dijadikan alas menulis. Kondisi ini karena keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Di sekolah ini semua serba terbatas.
Tidak ada bangku kecuali di kelas 3 dan 5. Itu pun jumlahnya terbatas. Ruang kelas 3 berukuran 4 x 6 terpaksa dibagi dua, sebelahnya untuk kelas 4 karena kurang rombel, siswanya 80 orang.
Pantauan MNC Portal, bangunan SDI jauh dari kata layak, atap asbesnya nyaris semua bocor di setiap ruang kelas. Setengah dindingnya batu bata, setengahnya lagi dipagar bambu.
"Kalau hujan, kita pindah. kalau ujan besar dan lama, kita pulang belajar di rumah," tutur, Cici Raezilda Putri, siswa kelas 6 SDI Ihyauddin, Rabu (08/06/2022).
Cici berharap, sekolahnya bisa segera diperbaiki agar tidak bocor sehingga ia bersama rekan - rekannya bisa belajar dengan nyaman. Pengasuh Ponpes Ihyauddin Ustadz Harmijan mengakui bangunan sekarang ini masih mendingan, dulu kondisinya lebih dari ini, bangunannya hanya dari bambu.
Tapi belakangan, setahun lalu kata Harmijan, para orang tua siswa sepakat merenovasi dengan bahan seadanya sehingga kondisinya jadi begini. "Para orang tua takut menyekolahkan anaknya karna kondisi bangunanya waktu itu sehingga diperbaiki secara swadaya," ujarnya.
Karena itu, Harmijan berharap sekolah ini mendapat perhatian dari pemerintah. Karena kalau hujan, katanya, siswa terpaksa dipindah, kebanyakan dipulangkan dan mereka belajar di rumah.
"Harapan kita yang sekolah ini dibantujuga, jangan hanya sekolah negeri yang dikunjungi sehingga semua merasakan pemerataan pendidikan," harapnya didampingi Kepala SDI Ihyauddin Mila Isturina.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait