NTB Full Senyum! 230.000 Sekolah Pintar Disiapkan, Anggota DPR Gass Mutu Guru

Purnawarman
Menteri Pendidikan Dasan dan Menengah Prof Abdul Mu’ti (tengah) Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani (kanan) disambut Mudir Am Ponpes Lentera Hati Abah Muazzar Habibi (kiri), Selasa (21/10/2025). (iNewsLombok.id/Purnawarman)

“Ada 230.000 sekolah pintar di NTB yang sudah disiapkan, dan program revitalisasi di 60 sekolah tahun ini sudah berjalan dengan baik, dari PAUD hingga SMA. Mudah-mudahan tahun 2026 bertambah lagi,” tegasnya.

Hadrian menuturkan, hasil kunjungan mingguannya ke berbagai daerah di Dapil NTB 2 menunjukkan masih banyak sekolah yang belum layak.

“Saya cek sekolah-sekolah, kondisinya masih banyak yang tidak layak. Bersyukur ada program revitalisasi pendidikan. Kami di Komisi X siap mendukung penuh digitalisasi, peningkatan mutu, dan kesejahteraan guru. Tahun 2026 kami akan terus mensukseskan program ini,” tambahnya.

Dukungan Langsung dari Menteri Abdul Mu’ti

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof. Abdul Mu’ti menyatakan bahwa program revitalisasi untuk Ponpes Lentera Hati diharapkan bisa terealisasi pada 2026.

“Sering kali jadwal menteri berubah-ubah, sudah bertubi-tubi undangan ke saya, baru kali ini bisa hadir. Saya membawa rombongan Dirjen, semoga bisa terealisasi 2026. Mudah-mudahan Komisi X mendukung dan memperjuangkan program ini,” ujarnya.

Prof. Mu’ti juga mengaku kagum dengan suasana pendidikan di Lentera Hati yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan inklusivitas.

“Saya berbahagia, karena saya yakin pendidikan di Indonesia akan bangkit bila generasi 2045 semua sekolah seperti Lentera Hati,” tegasnya.

Filosofi Pendidikan: Memuliakan Manusia dan Ilmu

Dalam pandangannya, Prof. Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan yang memuliakan manusia, bukan sekadar proses akademik.

“Kalau dalam definisi saya, pendidikan itu memuliakan manusia dan mengembangkan fitrah manusia agar mereka menjadi hamba Allah dan khalifatullah. Proses yang memuliakan, itu landasan filosofis dari Al-Isra,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan seharusnya menjadi wadah saling menghormati, tanpa diskriminasi.

“Saya tadi melihat anak berkebutuhan khusus tampil dengan percaya diri. Pesan memuliakan ini penting kita bangun. Kalau semangat berbagi dan menghargai tumbuh, kekerasan tidak akan ada, diskriminasi akan hilang,” ujarnya.

Pondok Pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School dikenal sebagai lembaga pendidikan berbasis karakter yang mengintegrasikan kurikulum nasional dan keislaman.

Lembaga ini aktif mendorong pendidikan inklusif, memberikan ruang bagi siswa berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dalam suasana yang setara dan berdaya.

Rencana revitalisasi yang akan dilakukan pada 2026 diharapkan mencakup pembangunan sarana digital, laboratorium terpadu, serta peningkatan kapasitas guru dan pengelola sekolah.

Editor : Purnawarman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network