"Beliau kaget-kaget, ternyata kerjaannya itu presisi sekali, sudah bagus sekali kerjaannya, krafing-nya bagus. Kalau Menteri Ekonomi Kreatif sudah memberikan jempol berarti itu bagus beneran," ungkap Gubernur Iqbal menirukan pernyataan sang menteri.
Menteri Riefky juga menyampaikan bahwa ekonomi kreatif memiliki tujuh subsektor prioritas nasional, yaitu fesyen, kuliner, kriya, musik, film/animasi/video, permainan (game), dan aplikasi.
Menurutnya, NTB memiliki potensi besar dalam berkolaborasi lintas subsektor dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah Indonesia Timur.
“Animonya di daerah-daerah tentang ekonomi kreatif ini luar biasa,” ujar Teuku Riefky.
Ia juga menyoroti tren positif dengan semakin banyaknya daerah yang membentuk dinas khusus ekonomi kreatif, menandakan bahwa sektor ini makin diakui sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Gubernur NTB menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan terus memberikan dukungan bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif melalui program pembinaan, pelatihan, hingga akses permodalan.
Ia menyebut expo ini sebagai langkah penting memperluas jejaring dan daya saing UMKM NTB, sekaligus memperkuat identitas daerah lewat produk-produk lokal yang inovatif.
Sebagai informasi tambahan, expo ini menampilkan lebih dari 100 stan UMKM dari berbagai kabupaten/kota di NTB, mulai dari produk tenun, aksesoris, makanan olahan, hingga kriya berbasis bahan lokal seperti bambu, kayu, dan limbah daur ulang.
Beberapa pelaku usaha binaan Dekranasda juga mendapatkan kesempatan untuk pitching langsung ke investor dan buyer dari luar daerah.
Pihak panitia juga menghadirkan workshop singkat tentang digitalisasi UMKM, branding produk, dan strategi pemasaran daring untuk membantu pelaku usaha naik kelas secara kompetitif di era ekonomi digital.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait