LOMBOK, iNewsLombok.id - Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Baiq Isvie Rupaeda, mengimbau semua pihak untuk tidak saling menyalahkan atas musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram pada Minggu, 6 Juli 2025. Ia menekankan pentingnya fokus pada solusi dan kerja sama lintas sektor dalam menangani dampak bencana.
“Setop, tidak boleh ada saling salah menyalahkan, karena musibah ini di luar kuasa manusia,” ujar Isvie saat meninjau kondisi SD Aisyiyah 2 Mataram yang masih tergenang air banjir, Senin sore.
Instruksi Tanggap Darurat dari Ketua DPRD NTB
Dalam kunjungannya tersebut, Isvie langsung memerintahkan BPBD NTB untuk segera menurunkan mobil tangki air dan pompa penyedot guna mengeringkan halaman dan ruang kelas, termasuk musholla milik lembaga pendidikan di bawah Muhammadiyah itu.
Isvie juga mengapresiasi upaya penanganan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, baik dari tingkat provinsi maupun pemerintah Kota Mataram. Meski begitu, ia menilai masih perlu dilakukan pembenahan sistemik.
“Perlu ada upaya penanganan semua pihak, perbaikan-perbaikan seperti drainase, pengerukan sungai akibat pendangkalan dan sampah. Jadi harus ada upaya revitalisasi,” tegasnya.
Pentingnya Koordinasi dan Dana Darurat
Ketua DPRD juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, serta percepatan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan bencana.
“Kami minta agar pemerintah segera mengeluarkan Belanja Tidak Terduga untuk membiayai pengeluaran darurat atau mendesak seperti bencana. Bila perlu juga ditambah,” katanya.
Data Dampak Banjir Mataram 2025
Menurut data yang disampaikan oleh Kepala BPBD NTB, Ahmadi, total warga terdampak mencapai 30.681 jiwa, atau setara dengan 7.676 kepala keluarga. Enam kecamatan terdampak meliputi:
Sandubaya
Mataram
Cakranegara
Sekarbela
Selaparang
Ampenan
“Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan korban meninggal dunia dan hilang masih dalam proses pendataan,” jelas Ahmadi.
Ia juga menjelaskan, banjir disebabkan oleh meluapnya sungai-sungai di Mataram akibat hujan lebat yang turun sejak pukul 14.00 WITA hingga sore hari. Luapan air menyebabkan pemukiman terendam, pohon tumbang, puluhan kendaraan terseret arus, hingga robohnya tembok TPST Sandubaya ke badan jalan.
“Kondisi saat ini sudah kondusif. Tim gabungan tengah melakukan pembersihan material sisa banjir,” tutup Ahmadi.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait