Musda Golkar NTB Ditunda Bukan Sekedar Teknis,DPP Bisa Pilih Dinda karena Paket Kuat dengan Gerindra
LOMBOK, iNewsLombok.id – Penundaan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar NTB yang semula dijadwalkan pada 24 Mei 2025 memunculkan berbagai spekulasi politik.
Pengamat Politik Universitas Bima MFA, Dr. Alfisahrin dan juga Dosen Universitas 45 Mataram, menilai penundaan tersebut disebabkan oleh dinamika internal partai dan tarik-ulur politik tingkat tinggi.
“Ada banyak alasan penundaan ini. Bisa karena konsolidasi internal yang belum solid. Kedua, deal-deal politik yang masih dinamis dan alot, dan ketiga rekalkulasi capital kedua kader,” ujar Alfisahrin, Kamis (21/5/2025).
Musda kali ini menjadi ajang pertarungan dua figur kuat dalam tubuh Golkar NTB: Indah Dhamayanti Putri (Umi Dinda) dan Mohan Roliskana. Keduanya sama-sama memiliki rekam jejak politik yang kuat di daerahnya masing-masing.
“Umi Dinda dengan posisi dua periode sebagai bupati dan Pak Mohan dua periode wali kota tentu memiliki kekuatan dan pengaruh yang berimbang,” tegas Alfi.
Faktor Peningkatan Elektabilitas Jadi Pertimbangan DPP
Dalam konteks lebih luas, Alfisahrin menyoroti posisi politik Dinda yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB.
Ia menilai bahwa kerja sama politik Dinda dengan Partai Gerindra dalam Pilkada sebelumnya berpotensi besar menjadi nilai tambah di mata Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Namun, setelah Umi Dinda naik level jadi Wakil Gubernur apalagi paketan dengan Partai Gerindra, bisa jadi DPP menilai dan mempertimbangkan Umi Dinda memiliki prospek lebih besar untuk mengamankan dukungan Partai Golkar di 2029,” ujarnya.
Potensi Arah Dukungan dan Langkah DPP
Penundaan Musda ini, menurut sejumlah analis politik lainnya, juga bisa menjadi strategi DPP Golkar untuk mendinginkan tensi internal dan mengatur timing ideal dalam menentukan figur yang dinilai paling strategis untuk kepentingan jangka panjang, terutama menuju Pemilu 2029.
Selain itu, terdapat dugaan bahwa DPP tengah melakukan pemetaan kekuatan politik di NTB pasca Pilpres 2029.
Sumber internal juga menyebutkan, DPP ingin memastikan Musda Golkar NTB tidak menghasilkan perpecahan internal menjelang tahun-tahun krusial politik nasional.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait