JAKARTA, iNewsLombok.id – Presiden Terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan kebijakan penghematan anggaran dan penghentian pendanaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Keputusan ini mendapat dukungan dari sejumlah ekonom yang menilai langkah tersebut sebagai strategi tepat dalam menjaga stabilitas fiskal Indonesia.
Menurut Edo Segara Gustanto, peneliti ekonomi dari Pusat Kajian dan Analisa Ekonomi Nusantara, kebijakan penghematan ini logis di tengah tantangan fiskal yang dihadapi pemerintah.
"Setiap rupiah yang dibelanjakan harus memiliki dampak maksimal bagi perekonomian. Penghentian sementara pendanaan IKN bisa menjadi langkah bijak agar anggaran dialihkan ke sektor yang lebih mendesak, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG)," ujarnya, Senin (10/2/2025).
Pembangunan IKN membutuhkan investasi besar, sementara pemerintah juga harus memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan ketahanan pangan. Rifadli Kadir, akademisi Fakultas Ekonomi IAIN Gorontalo, menilai keputusan Prabowo sebagai langkah menyeimbangkan pembangunan jangka panjang dengan kebutuhan mendesak masyarakat saat ini.
"Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, daya beli masyarakat harus dijaga. Infrastruktur yang berdampak langsung bagi rakyat harus lebih diutamakan," kata Rifadli.
Meskipun menuai berbagai reaksi, banyak pihak memahami bahwa penyesuaian kebijakan fiskal sangat penting demi keberlanjutan ekonomi Indonesia.
Jika pendanaan IKN dihentikan sementara, anggaran dapat dialihkan ke sektor lain yang lebih mendesak dan strategis. Dengan langkah ini, diharapkan kebijakan ekonomi yang diambil benar-benar berkontribusi terhadap pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait