LOMBOK, iNewsLombok.id - Ketua Tim Relawan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) Anis Mujitahit menargetkan persentase kemanangan diangka 40 persen di Pilkada 2024 dan menepis anggapan Tim Relawan dengan Koalisi Parpol tidak solid. Hal ini diutarakan saat menggelar jumpa pers bersama wartawan di Kantor Pemenangan Iqbal-Dinda Jalan Majapahit Kota Mataram.
"Kami menargetkan 40 persen kemenangan untuk Iqbal-Dinda. Dan target ini sangat relevan. Kita akui kedua paslon rival yang kuat karena telah lima tahun menjabat. Jadi lebih populer di masyarakat,"ungkapnya.
Anis juga merespon bahwa mengenai isu tidak solidnya tim Relawan Iqbal-Dinda dengan Koalisi Papol pengusung, bahwa hal itu sama sekali tidak benar.
"Kita memang sudah empat bulan ini berkerja dengan tim yang ada kemudian dengan koalisi parpol baru dikukuhkan tinggal dilakukan penggabungan. Memang kita timnya beragam karena semua diakomodir bukan saja dari keluarga tetapi semua. Itu tercermin dari Iqbal memilih wakil dari sumbawa itu bagian dari keberagaman itu,"tegasnya.
Soal adanya pembubaran kampanye di Lombok Timur Anis meluruskan bahwa tidak ada karena hanya memidahkan jadwal saja.
"Biasanya kami turun itu Senin, Selasa dan Rabu. Tetapi di hari rabu itu kami tunda karena ada hal penting yang harus dilakukan. Jadi bukan pembubaran tetapi memindahkan jadwal,"ungkapnya.
Juru Bicara Relawan Iqbal-Dinda yang juga Mantan Ketua Ombusment NTB Adhar Hakim juga memasang target kemenangan diatas 40 persen.
"Kita menargetkan lebih dari 40 persen,"ungkapnya.
Adhar juga menyinggung soal isu soliditas Tim Iqbal-Dinda yang selama ini muncul. Menurutnya itu tidak benar karena tim ini sudah lama terbentuk mesin politiknya sudah lama berjalan.
"Ini persoalan administrasi saja. Soliditas sudah terbangun memang tim belum lama ini dikukuhkan juga,"jawabnya.
Adhar lebih menyorot soal adanya serangan ke calon Gubernur Lalu Muhammad Iqbal di dalam pemberitaan sejumlah media. Menurutnya sudah mengecek bahwa media tersebut tidak terdaftar di dewan pers maupun mengikuti asosiasi pers didaerah.
"Kami akan melakukan upaya hak jawab, karena ini sangat berbahaya terhadap demokrasi kita. Bawaslu kita minta untuk mengatensi,"tegasnya.
Adhar menegaskan mengenai hasil survei sementara sampai dengan saat ini sangat menggembirakan.
"Ini kita syukuri ada yang menempatkan di atas tetapi tidak membuat kami jumawa. Semua hasil survei kami terima sebagai masukan ada yang menempatkan di bawah juga kami jadikan evaluasi,"tegasnya.
Koordinator Media Iqbal-Dinda yang menjadi moderator Febri menyimpulkan bahwa tiga hal yang menjadi pembahasan yakni menganai hasil survei terbaru, Soliditas tim kemudian terakhir mengenai isu penyerangan karakter kepada calon.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait