BIMA, iNewsLombok.id - Sejarah Rumah adat Uma Lengge tertua berlokasi di Desa Sambori kecamatan Lambitu Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berdiri tegak namun kondisinya sudah tidak seperti semula.
Dari atas dan tiang sudah banyak berubah karena tidak begitu dirawat dengan baik, kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Perjalanan menuju lokasi dari Bandara Sultan Salahuddin Bima bisa ditempuh dalam waktu tiga puluh menit dengan menggunakan kendaraan roda dua dan sekitar satu jam dengan roda empat.
Begini kondisi bangunan Uma Lengge yang sudah sangat lama dan terlihat lapuk karena tidak ada yang menempati dan merawat:
Kondisi Atap
Atap uma langge diganti seng karena menurut sebagian warga asli di Sambori diganti karena kalau masih menggunakan alang-alang akan mudah lapuk.
Kondisi Tiang
Tiang uma langge diperpendek karena warga takut roboh diterpa angin. Sementara tiang atap persegi tiga di perpendek karena ditakukan roboh.
Yang tersisa hanya dua yuma lengge dan salah satunya masih dimanfaatkan.
Satu berada di dusun lambitu sementara satunya lagi berada di dusun dalu due tidak dirawat tetapi masih berdiri.
Menurut penuturan warga bila memasuki areal halaman harus hati-hati karena dipercaya punya pengaruh magis.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait