"Kami keliling ke sekolah-sekolah, seperti yang kita mulai di Kecamatan Sekotong," terang Hendra.
Bahkan, banyak permintaan dari pesantren-pesantren untuk difasilitasi perekaman. Tetapi, tidak sedikit juga lembaga pendidikan yang kurang responsif terhadap upaya jemput bola dari Dinas Dukcapil tersebut.
"Misalnya, pihak sekolah meminta surat tugas dari petugas kami yang turun. Jadinya, kita mengutamakan sekolah-sekolah yang proaktif," kata Hendra lagi.
Dia menambahkan, dari upaya jemput bola yang dilakukan, sudah banyak yang dilakukan perekaman. Tetapi masalahnya, tidak semua yang sudah perekaman itu langsung bisa dicetak e-KTP nya.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait