LOMBOK BARAT, iNewsLombok.id - Merasa dizalimi karena banyak kejanggalan yang terjadi selama proses pelaksanaan Porprov XI Nusa Tenggara Barat sehingga ketua kontingen Atlet Porprov kabupaten Lombok Barat protes dan datangi kantor KONI NTB, Jumat (24/2).
Ketua kontingen Hj. Nurhidayah dan H. Herman ketua KONI Lombok Barat melakukan audiensi kepada semua Pengurus KONI yang dinilai melakukan pembiaran kepada beberapa panitia pelaksana (Panpel) yang tidak profesional dalam memutuskan hasil pertandingan.
" Kami ini dizalimi kenapa atlet Lobar sudah dinyatakan menang malah dianulir pada cabor drum band inikan aneh," kesal ketua Kontingen Lobar Hj. Nurhidayah.
Diketahui dalam cabor Drum Band atlet Lobar sudah mendapatkan dua emas namun karena ada protes dari ketua cabor Drumband Kota Mataram akhirnya emas yang sudah ditangan harus lepas dan malah diberikan kepada atlet kota Mataram.
" Kami tidak persoalkan menang kalahnya tapi kami menyayangkan prosesnya yang tidak sesuai aturan," lanjut Srikandi DPRD Lobar itu.
Lebih jauh Hj. Nurhidayah menerangkan dalam proses protes kota Mataram tidak pernah ada inisiatif dari Panpel cabor untuk melakukan pertemuan dengan pihak kontingen Lobar hanya dan langsung di putuskan oleh panpel padahal banyak prosedur yang harus dilakukan sehingga bisa di putuskan.
" Kami tidak pernah dikonfontir atau dibuka video replay pertandingan tersebut supaya jelas dimana letak persoalannya jangan diputuskan sepihak," ungkap Hj. Nurhidayah.
Diketahui protes tersebut harus didasarkan juga pada pendapat ahli di bidang seni tabuh drum band namun ahli tersebut sudah tidak berada di Pulau Lombok melainkan sudah balik ke lampung dan jakarta, sementara dari kontingen Lobar tidak ada yang dihubungi.
Atas persoalan tersebut Kontingen Lombok barat bersama KONI dan cabor PDBI, menuntut tim arbitrase KONI NTB, untuk melakukan pertemuan antara dengan Panpel dan semua yang terlibat dalam pertandingan cabor tersebut.
" Kami minta tim arbitrase dan KONI untuk dipertemukan dengan Panpel semua cabor yang bermasalah tersebut," tutup Hj. Nurhidayah.
Sementara itu, dari hasil pertemuan tersebut KONI NTB belum bisa berani mengambil keputusan karena semua kewenangan terkait hasil dan mekanisme dalam pertandingan masing-masing cabor adalah kewenangan dari Panpel cabor tersebut, sehingga kami menunggu apa hasil dari kesepakatan cabor itu nanti bisa di ambil keputusan.
" Jangan tanya ke kami, karena semua keputusan ada ditangan Panpel cabor yang paling berwenang," terang H. Mori Hanafi ketua KONI NTB, di kantornya.
Lanjut ketua KONI pihaknya akan melakukan evaluasi kepada cabor-cabor yang menjadi objek dari protes kontingen Lombok barat terutama cabor Dram Band dan akan segera menjadwalkan pertemuan lagi dengan semua orang yang terlibat dalam proses tersebut.
" Kami akan pertemukan nanti baik Panpel, juri, pengawas dan masing-masing Ketua Cabor biar bisa di ambil keputusan," ucap Mori.
Kendati demikian pihak katanya KONI tidak bisa langsung memutuskan untuk menganulir mendali yang sudah didapat oleh kontingen kota Mataram sebelum adanya pertemuan dan adanya kesepakatan masing-masing pihak.
" Iya nanti kita putuskan pada pertemuan Sabtu besok. Ungkap Mori mengakhiri
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait