Kedatangan Tim Ekspedisi disambut pemuka agama Islam dan pemuka agama Hindu di Desa Batu Kumbung. Kepala Desa Batu Kumbung H Wirya Adi Saputra kemudian memandu rombongan menuju Pura Pancor Munjuk di Dusun Traktak. Di pura yang dibangun pada tahun 1918 inilah, terdapat sumber mata air Pancor Munjuk, yang kini disebut “Air Muallaf.
Saat tim ekspedisi tiba, sudah menunggu di sana Ketua Kramapura I Made Putra Usada, sekaligus Ketua Banjar dan para pemuka Agama Hindu, pemuka Agama Islam, kepala dusun, dan sejumlah tokoh dan perwakilan warga. Dengan dipandu Ketua Kramapura, Tim Ekspedisi kemudian melihat langsung sumber mata “Air Muallaf” yang berada di bagian paling atas Pura.
Sumber air itu kini sudah ditata, terlindungi dalam lingkaran beton mirip seperti lingkaran sumur. Di dalamnya, air jernih terus menguar dari dalam tanah. Tak pernah mengering semenjak Pura itu dibangun satu abad silam.
Dari sumber mata air ini, air kemudian dialirkan melalui saluran yang dibuat khusus di bawah tanah ke dua kantung reservoar. Dari sana, air dibagi ke tempat pemandian umum yang digunakan baik oleh warga Hindu maupun Muslim. Tempat untuk laki-laki dan perempuan dibuat terpisah.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait