Selain itu kuat dugaan tidak meluasnya cerita rakyat karena kurang masivnya 'syiar' keluar kedatuan , selain terkendala alat transportasi yang terbatas serta tehnologi yang belum berkembang.
"Akibatnya masing-masing sub kultur budaya kedatuan tersebut memiliki awiq-awiq atau peraturan adat yang khas pada setiap wilayahnya," terang Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmuzi diterima media ini, Rabu(6/7).
Menurut Ruslan Turmuzi kajian ini berdasarkan informasi dan temuan cerita rakyat yang berkembang disetiap desa/dusun yang ditelusuri oleh Tim Ekspedisi Mistis terhadap Petilasan yang dituturkan oleh masyarakat setempat.
"Tim Ekspedisi Mistis menyakini bahwa dibalik beragamnya cerita rakyat maupun temuan petilasan yang dibeberapa wilayah merupakan rangkaian peninggalan budaya leluhur yang saling berkaitan satu sama lain," uangkap Ruslan.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait