get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanya Tuhan Jadi Quote Populer! Kontroversi Jawaban Gubernur NTB Soal Dana Pokir

NTB Menuju Pusat Dunia Penyakit Tropis, Akademisi Unram Beri Dukungan Penuh

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 16:41 WIB
header img
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unram Prof Hamsu (kiri) Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kanan). Istimewa

LOMBOK, iNewsLombok.id - Dukungan terhadap visi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, untuk menjadikan NTB sebagai pusat studi penyakit tropis dunia terus mengalir.

Dukungan kali ini datang dari kalangan akademisi dan praktisi kesehatan kenamaan, salah satunya Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.T.H.T.-KL(K), M.Kes, FICS, Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram serta Ketua Komite Disiplin Ilmu (KODI) Onkologi PERHATI-KL Indonesia.

Prof. Hamsu menilai, gagasan pembangunan Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Penyakit Tropis (Tropical Disease Center) di NTB merupakan langkah visioner yang akan membawa daerah ini ke panggung global dalam bidang kesehatan dan riset ilmiah.

“Wilayah NTB memiliki karakteristik geografis dan ekologi tropis yang khas. Ini menjadikannya laboratorium alami untuk studi penyakit tropis,” ungkapnya di Mataram, Sabtu (18/10).

Menurutnya, Indonesia selama ini lebih sering menjadi objek penelitian internasional, bukan pelaku utama. Kehadiran pusat riset berstandar global di NTB akan menjadi tonggak penting dalam mengubah paradigma tersebut.

“Dengan pusat riset yang kuat, NTB bisa tampil sebagai aktor dalam diplomasi kesehatan global. Kita tidak hanya menjadi tempat penelitian, tetapi juga sumber inovasi dan solusi,” jelasnya.

FK Unram Siap Jadi Mitra Utama

Prof. Hamsu juga menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram siap menjadi mitra akademik strategis. Kolaborasi lintas institusi antara rumah sakit pendidikan, laboratorium tropis, hingga klinik daerah akan membentuk ekosistem riset yang kuat dan berkelanjutan.

“Langkah Gubernur ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan investasi peradaban — investasi untuk ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan masa depan Indonesia yang lebih sehat,” tegasnya.

Proyek Strategis Nasional

Gagasan Gubernur Iqbal disampaikan pertama kali dalam pembukaan The 4th International Conference on Global Health and Innovation (GHI) 2025 di Mataram, Jumat (17/10).

Rencana tersebut telah mendapatkan respon positif dari pemerintah pusat dan tengah dibahas bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Bappenas untuk masuk dalam agenda Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pusat riset ini diproyeksikan dapat bekerja sama dengan lembaga global seperti WHO, NIH (Amerika Serikat), dan Institut Pasteur (Prancis).

NTB memiliki kasus penyakit tropis seperti malaria, demam berdarah, filariasis, dan leptospirosis yang dapat menjadi bahan penelitian epidemiologi dan pengembangan vaksin.

Program pertukaran peneliti dan fellowship internasional direncanakan untuk memperkuat kapasitas SDM lokal.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut