Kadispar NTB Pastikan Harga Hotel Stabil Jelang MotoGP Mandalika 2025

LOMBOK, iNewsLombok.id – Menjelang perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2025 yang akan digelar pada 3–5 Oktober mendatang, okupansi hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkat pesat.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Ahmad Nur Aulia, menegaskan bahwa regulasi mengenai ambang batas harga hotel sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) masih berlaku hingga saat ini.
"Mengenai regulasi Pergub ambang batas harga hotel. Untuk saat ini perkembangan yang kita pantau belum ada kenaikan signifikan, masih bagus. Dari teman asosiasi sudah ada yang DP, mudah-mudahan semakin dikuatkan promosi untuk meramaikan event ini," ujar Aulia, Rabu (18/9/2025).
Aulia mengungkapkan bahwa okupansi hotel di Mataram dan Senggigi, Lombok Barat, sudah menembus angka 60 persen, meningkat dari sebelumnya sekitar 40–50 persen.
"Informasi seputar Mataram okupansi sudah 60 persen, kemarin 40–50," jelasnya.
Sementara itu, di kawasan Mandalika sendiri, seluruh kamar hotel sudah penuh dipesan. "Kawasan Mandalika itu menjadi pilihan utama rider dan kru, sudah full booking," tambahnya.
Secara keseluruhan, tingkat hunian hotel di NTB kini rata-rata sudah di atas 90 persen, termasuk kawasan Gili yang memasuki high season.
Meski permintaan kamar melonjak, Nur Aulia menegaskan tidak ada hotel yang diperbolehkan menaikkan harga secara berlebihan. Jika ditemukan pelanggaran, maka hanya akan dikenakan sanksi administratif.
"Sanksi tidak ada hukum tetapi sanksi administrasi. Belum bicara penegakan pergub, masih pendekatan dengan asosiasi agar jangan sampai ada lonjakan signifikan," tegasnya.
MotoGP Mandalika 2025 diperkirakan menarik lebih dari 150 ribu penonton, termasuk wisatawan mancanegara.
Pemerintah provinsi bersama asosiasi perhotelan tengah menyiapkan akomodasi alternatif berupa homestay dan vila untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan.
Transportasi tambahan berupa shuttle bus dari Mataram, Senggigi, dan Bandara Internasional Lombok ke Mandalika disiapkan untuk memudahkan akses penonton.
Event ini juga diprediksi meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, terutama di sektor kuliner, kerajinan, dan transportasi lokal.
Editor : Purnawarman