BRAIKING NEWS Reshuffle Kabinet Prabowo, 7 Nama Baru Santer Akan Dilantik

JAKARTA, iNewsLombok.id – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan kembali melakukan pelantikan menteri dan wakil menteri dalam waktu dekat. Kabar reshuffle ini kembali mencuat setelah beredar tujuh nama dari berbagai latar belakang, mulai dari politisi, akademisi hingga militer.
Berdasarkan informasi yang diterima, nama-nama tersebut disebut kuat akan masuk dalam jajaran kabinet. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Istana terkait kebenaran kabar tersebut.
Salah satu tokoh yang masuk daftar, Budiman Sudjatmiko (Kepala BP Taskin), mengaku tidak mengetahui soal isu pelantikan dirinya.
"Wah saya tak tahu tentang hal ini ya. Waduh maaf banget saya tidak tahu. Maaf banget," ujar Budiman saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
Grace Natalie, politisi PSI
Prof. Dr. Arif Satria, akademisi IPB
Said Iqbal, Presiden KSPI sekaligus Ketua Umum Partai Buruh
Putri Komarudin, politisi Partai Golkar
Dr. MS Komber, akademisi asal Papua
Budiman Sudjatmiko, Kepala BP Taskin
Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, mantan KSAD dan penasihat presiden
Kabar reshuffle ini muncul setelah Presiden Prabowo sebelumnya telah melakukan perombakan besar pada Kabinet Merah Putih, di mana lima kementerian diisi dengan wajah baru, yakni:
Kemenko Polhukam
Kemenkeu
Kementerian P2MI
Kementerian Koperasi
Kemenpora
Jika benar dilakukan, pelantikan kali ini akan menandai reshuffle kedua dalam kabinet Prabowo sejak dilantik sebagai presiden pada Februari 2025 lalu.
Para tokoh yang masuk daftar memiliki rekam jejak beragam, dari aktivis mahasiswa, tokoh buruh, hingga akademisi pertanian dan militer.
Reshuffle ini disebut sebagai upaya memperkuat stabilitas politik dan percepatan program prioritas seperti pengentasan kemiskinan, transformasi digital, serta ketahanan pangan.
Isu keterwakilan perempuan juga disorot karena hadirnya nama Grace Natalie dan Putri Komarudin dalam daftar kandidat.
Sejumlah pengamat menilai, masuknya tokoh buruh seperti Said Iqbal bisa memberi warna baru dalam kebijakan ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
Editor : Purnawarman