get app
inews
Aa Text
Read Next : Sudan Gurung, Aktivis Muda Nepal yang Jadi Motor Demonstrasi Kaum Milenial

BREAKING NEWS PM Nepal KP Sharma Oli Mundur Usai Gelombang Demonstrasi Gen Z, 21 Orang Tewas

Selasa, 09 September 2025 | 17:13 WIB
header img
BREAKING NEWS PM Nepal KP Sharma Oli Mundur Usai Gelombang Demonstrasi Gen Z, 21 Orang Tewas. (Kathmandu Post)

NEPAL, iNewsLombok.id – Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025), setelah aksi protes besar-besaran melanda negara itu sejak awal pekan.

Kantor perdana menteri mengonfirmasi kabar pengunduran diri tersebut melalui pernyataan resmi. Dalam pidatonya, Oli menegaskan bahwa keputusannya diambil demi membuka jalan bagi solusi konstitusional yang dianggap lebih tepat dalam mengatasi krisis politik dan sosial yang tengah mengguncang Nepal.

"Saya mundur untuk membuka jalan bagi solusi konstitusional guna mengatasi krisis yang sedang berlangsung," ujar Oli.

Demonstrasi Meluas dan Berujung Anarkis

Gelombang demonstrasi pecah di Kathmandu dan kota-kota besar lain sejak Senin malam. Aksi yang awalnya berupa protes damai berubah anarkis, dengan massa menyerang kediaman sejumlah politisi senior. Rumah pribadi KP Sharma Oli sendiri tak luput dari sasaran perusakan, begitu pula kediaman mantan PM Sher Bahadur Deuba.

Selain itu, kantor partai-partai politik dari koalisi penguasa juga dirusak massa.

Menurut laporan dari Mohan Regmi, Direktur Eksekutif Rumah Sakit Layanan Sipil, jumlah korban jiwa terus bertambah.

"Dua orang tewas dalam demonstrasi hari ini dan 90 orang lainnya dirawat di rumah sakit," ungkapnya.

Dengan tambahan korban tersebut, total kematian akibat gelombang unjuk rasa di Nepal mencapai 21 orang, sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Gen Z di Garda Depan Protes

Fenomena menarik dalam krisis Nepal kali ini adalah dominasi generasi muda. Aksi protes disebut-sebut dimotori oleh Gen Z, yang menuntut perbaikan ekonomi, pemberantasan korupsi, serta kebebasan digital.

Mereka menolak keras keputusan pemerintah yang sebelumnya memblokir akses media sosial populer seperti Instagram, YouTube, dan X (Twitter). Langkah itu dianggap membungkam suara rakyat dan merampas hak kebebasan berekspresi.

Tekanan Politik dan Ekonomi

Pengunduran diri Oli juga dipicu kondisi ekonomi Nepal yang terus memburuk pasca pandemi dan krisis global. Inflasi tinggi, pengangguran, serta ketidakpastian politik membuat pemerintahannya kehilangan legitimasi di mata rakyat.

Pakar politik Nepal menilai, mundurnya Oli menjadi babak baru bagi transisi demokrasi Nepal, sekaligus membuka peluang bagi partai oposisi untuk mengambil alih kepemimpinan. Komisi Pemilihan Nepal bahkan dikabarkan tengah mempersiapkan kemungkinan pemilu dini sebagai solusi konstitusional.

Editor : Purnawarman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut