Elite Parpol Ramai Hadir di Istana, Pertemuan Tertutup dengan Prabowo

JAKARTA, iNewsLombok.id – Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah ketua umum (ketum) partai politik ke Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025). Pertemuan ini menjadi sorotan karena berlangsung menjelang rapat kabinet serta isu strategis pemerintahan.

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membenarkan kehadirannya di Istana.

Baca Juga

Kapolri Listyo Sigit Tegaskan Tembakan Peluru Karet untuk Perusuh Sesuai SOP

“Ya hari ini saya bersama siapa saya nggak tahu, pokoknya akan ada pertemuan dengan presiden. Terus yang kedua nanti akan ada rapat kabinet,” ujar Cak Imin.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Herman Khaeron, juga memastikan bahwa undangan tersebut memang ditujukan untuk para pimpinan parpol.

“Betul-betul (ketum parpol diundang),” kata Herman.

Baca Juga

Didesak Mundur, Kapolri Listyo Sigit Tegaskan Siap Terima Keputusan Presiden

Namun, ia belum dapat memastikan agenda detail pertemuan tersebut.

“Saya belum tahu, hanya ada undangan untuk kami hadir ke sini,” tambahnya.

Sejumlah tokoh elite parpol lain yang hadir di antaranya:

Baca Juga

Affan Kurniawan Tewas Saat Demo, Presiden Prabowo: Pemerintah Akan Jamin Keluarganya

Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat)

Ahmad Muzani (Gerindra)

Zulkifli Hasan (PAN)

Baca Juga

Bahlil Lahadalia Pimpin Golkar Temui Presiden Prabowo di Istana Negara

Pertemuan antara presiden dan ketum parpol biasanya menjadi ruang konsultasi politik, termasuk membahas koalisi pemerintahan, isu ekonomi, dan stabilitas politik nasional.

Sejak dilantik, Presiden Prabowo diketahui rutin melakukan konsolidasi dengan partai-partai pendukung guna memperkuat arah kebijakan strategis.

Pertemuan ini digelar menjelang pembahasan APBN 2026 dan penyusunan sejumlah program prioritas, termasuk ketahanan pangan, transformasi ekonomi digital, serta geopolitik kawasan.

Baca Juga

BREAKING NEWS Komjen Dedi Prasetyo Resmi Jadi Wakapolri, Pengganti Dofiri Disetujui Presiden

Menurut pengamat politik, agenda ini bisa menjadi sinyal awal reshuffle kabinet atau penguatan koalisi besar pemerintah.

Editor : Purnawarman