Kasus Baiq Miranda Istri Tewas Dicekik Suami: Polisi Temukan Foto Mesra, Dugaan Orang Ketiga Menguat

LOMBOK, iNewsLombok.id – Kasus kematian tragis Baiq Miranda kini memasuki babak baru setelah muncul dugaan kuat adanya orang ketiga dalam rumah tangganya bersama sang suami, Fachrudin Azzahidi.
Hal ini terungkap dari hasil penyelidikan pihak kepolisian yang menemukan foto mesra Baiq Miranda bersama seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
KBO Satreskrim Polres Lombok Tengah, IPDA Samsul Hakim, membenarkan temuan tersebut.
“Ada foto mesra yang ditemukan di HP korban setelah dicek,” ungkap Samsul saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (6/8/2025).
Meski demikian, hingga kini identitas pria dalam foto tersebut masih dalam penyelidikan.
“Belum kita ketahui siapa identitasnya,” tambahnya.
Selain foto, penyidik juga telah mengamankan dua unit handphone dan celana dalam sebagai barang bukti dari lokasi kejadian. Tidak hanya itu, empat orang saksi juga telah dimintai keterangan untuk mendalami kasus ini.
“Empat saksi sudah dipanggil dan BB berupa celana dalam serta dua handphone juga sudah diamankan,” jelas Samsul.
Hasil pemeriksaan medis dari tim forensik menunjukkan luka di leher korban dengan tulang yang bergeser ke kanan. Selain itu, ditemukan juga lubang rahim yang membesar disertai adanya cairan lukea.
Namun, ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya kekerasan seksual atau indikasi lainnya, pihak kepolisian belum bersedia memberikan keterangan rinci. “Kalau itu nanti dibuka di persidangan,” ujar Samsul menolak menjelaskan.
Peristiwa tragis ini diduga bermula dari rasa curiga suami terhadap aktivitas komunikasi korban. Fachrudin Azzahidi dikabarkan mendesak istrinya untuk membuka isi ponselnya, namun Baiq Miranda enggan memberitahu.
Diduga, hal ini memicu amarah pelaku yang berujung pada tindakan kekerasan fatal.
Baiq Miranda adalah ibu rumah tangga berusia 28 tahun, sementara suaminya Fachrudin diketahui bekerja sebagai pedagang harian.
Warga sekitar menyebut pasangan ini memang belakangan sering terdengar cekcok, terutama sejak korban mulai lebih aktif menggunakan media sosial.
Pemerhati perempuan di NTB mendesak aparat menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil, serta mengungkap apakah benar ada unsur kekerasan seksual dalam kasus tersebut.
Editor : Purnawarman